Stunting merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang masih menjadi perhatian serius di Indonesia, termasuk di Kabupaten Boalemo dengan prevalensi mencapai 29,9% (SSGI, 2024). Desa Pangeya merupakan salah satu wilayah dengan kasus stunting cukup tinggi, yaitu 13 anak balita pada tahun 2024–2025. Kondisi ini diperparah oleh rendahnya pengetahuan ibu hamil dan ibu dengan anak usia 0–2 tahun mengenai gizi seimbang serta pemanfaatan pangan lokal sebagai sumber nutrisi. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan memberdayakan ibu dan keluarga melalui edukasi serta demonstrasi pengolahan makanan tradisional bergizi sebagai upaya menurunkan risiko stunting. Metode pelaksanaan mencakup sosialisasi, pre-test dan post-test pengetahuan, serta praktik pembuatan makanan tradisional berbasis bahan pangan lokal seperti jagung, kacang hijau, pisang, dan beras. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan signifikan dalam pemahaman peserta mengenai stunting dan gizi seimbang, serta keterampilan dalam mengolah makanan tradisional yang bernilai gizi tinggi. Respon peserta sangat positif, ditunjukkan dengan partisipasi aktif, keinginan untuk mengulang praktik di rumah, serta komitmen memanfaatkan pangan lokal dalam menu keluarga. Kesimpulannya, pemberdayaan ibu dan keluarga melalui makanan tradisional terbukti efektif meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan kesadaran gizi masyarakat, sehingga berpotensi menjadi strategi berkelanjutan dalam upaya pencegahan stunting di tingkat desa.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025