ABSTRAK Sampah menjadi persoalan kompleks yang berdampak langsung pada lingkungan dan sosial masyarakat salah satunya di Pondok Pesantren Mahasiswa Al-Ihsan. Pondok Pesantren Mahasiswa Al-Ihsan Tasikmalaya menghadapi kendala dalam pengelolaan sampah, terutama keterbatasan fasilitas pemilahan, kurangnya kesadaran santri, serta belum adanya sistem wakaf sampah yang terstruktur. Program pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas sumber daya pesantren melalui penerapan gaya hidup zero waste, integrasi wakaf sampah produktif, serta teknologi blockchain sebagai media transparansi dan pengelolaan dana. Metode pelaksanaan meliputi sosialisasi, pelatihan, penerapan teknologi, serta pendampingan dengan melibatkan 97 santri sebagai mitra. Evaluasi dilakukan melalui survei, uji coba sistem blockchain, serta pelaporan kegiatan berbasis luaran. Hasil pengabdian menunjukkan peningkatan pengetahuan dan keterampilan santri sebesar +20,56 poin dalam pengelolaan sampah, serta terbentuknya sistem wakaf digital yang meningkatkan transparansi dan kepercayaan. Program ini juga berhasil mengoptimalkan sumber daya internal pondok dalam menciptakan ekonomi sirkular dan memperkuat pendidikan karakter berbasis nilai Islam. Kata kunci: zero waste; pesantren; wakaf sampah; blockchain; pemberdayaan masyarakat ABSTRACTWaste has become a complex issue with direct impacts on both the environment and society, one of which is at the Al-Ihsan Student Islamic Boarding School. Al-Ihsan Student Islamic Boarding School in Tasikmalaya faces several challenges in waste management, including limited sorting facilities, low awareness among students, and the absence of a structured waste endowment (waqf) system. This community service program aims to enhance the boarding school’s resource capacity by promoting a zero-waste lifestyle, integrating productive waste endowments, and implementing blockchain technology for transparency and fund management. The implementation methods include socialization, training, technology application, and mentoring, involving 97 students as partners. Evaluation was conducted through surveys, blockchain system trials, and output-based activity reporting. The results showed a +20,56 points increase in students’ knowledge and skills in waste management and the establishment of a digital endowment system that improves transparency and trust. This program also successfully optimized the internal resources of the pesantren to create a circular economy and strengthen character education based on Islamic values. Keywords: zero waste; pesantren; waste endowment; blockchain; community empowerment
Copyrights © 2025