Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari bagaimana kecerdasan emosional, kecerdasan spiritual, dan kecerdasan intelektual memengaruhi kinerja seorang dosen; keterlibatan di tempat kerja dianggap sebagai variabel moderasi, dan dukungan organisasi dianggap sebagai variabel mediasi. Temuan sebelumnya yang tidak konsisten tentang kontribusi ketiga kecerdasan tersebut terhadap kinerja adalah masalah utama. Ini terutama berlaku untuk perguruan tinggi swasta. Studi ini melakukan penelitian kuantitatif dengan desain korelasional. Sampel penelitian terdiri dari 130 dosen tetap yang dipilih secara purposive. Instrumen pengumpulan data berupa kuesioner terstandar yang telah dimodifikasi, meliputi tes kecerdasan emosional, spiritual, intelektual, skala keterikatan kerja, persepsi dukungan organisasi, dan indikator kinerja dosen. Analisis data dilakukan dengan metode Structural Equation Modeling–Partial Least Squares (SEM-PLS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kecerdasan spiritual berdampak negatif terhadap keterikatan kerja, sedangkan kecerdasan emosional dan kecerdasan intelektual berdampak positif. Karena keterikatan kerja tidak mempengaruhi kinerja dosen secara signifikan, peran mediasi hanya muncul secara parsial melalui jalur kecerdasan spiritual. Terbukti bahwa kinerja dosen dipengaruhi secara langsung oleh dukungan organisasi; namun, hubungan antara keterikatan kerja dan kinerja tidak diperkuat. Penelitian ini menemukan bahwa meningkatkan kecerdasan emosional dan intelektual dosen, menyelaraskan nilai spiritual dengan tujuan kinerja, dan mendapatkan dukungan organisasi yang lebih besar sangat penting. Secara teoritis, penelitian ini membantu mengembangkan model Job Demands–Resources di institusi pendidikan tinggi swasta. Namun, secara praktis, temuan-temuan ini dapat digunakan sebagai dasar untuk kebijakan manajemen sumber daya manusia di perguruan tinggi.
Copyrights © 2025