Pendahuluan: Hipertensi merupakan salah satu penyakit tidak menular yang prevalensinya terus meningkat secara global, termasuk di Indonesia. Di Kota Bukittinggi, hipertensi tercatat sebagai penyakit terbanyak sepanjang tahun 2023-2024, namun pengelolaan kasus, termasuk kepatuhan minum obat, masih menunjukkan kesenjangan yang signifikan. Tujuan: penelitian ini bertujuan mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi kepatuhan minum obat pada pasien hipertensi di RSUD Kota Bukittinggi. Metode: Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional dan melibatkan 66 responden yang dipilih melalui purposive sampling. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner terstandar dan dianalisis secara univariat serta bivariat menggunakan uji chi-square. Hasil: sebagian besar responden memiliki pengetahuan baik (81,8%), namun sebagian besar juga memiliki persepsi negatif (78,8%) dan dukungan keluarga yang kurang (63,6%). Kepatuhan minum obat rendah yaitu 45,5% responden yang patuh. Diskusi: Tidak terdapat hubungan signifikan antara pengetahuan dan kepatuhan (p=0,772), tetapi ditemukan hubungan signifikan antara persepsi (p=0,03) dan dukungan keluarga (p=0,04) dengan kepatuhan. Pengetahuan baik, persepsi negatif dan minimnya dukungan keluarga menjadi faktor utama rendahnya kepatuhan. Oleh karena itu, intervensi keperawatan sebaiknya tidak hanya menekankan edukasi, tetapi juga membentuk persepsi positif dan melibatkan keluarga dalam pengelolaan hipertensi.
Copyrights © 2025