<![CDATA[Artikel ini membahas konsep moderasi beragama dalam Islam sebagai solusi konflik sosial akibat meningkatnya intoleransi berbasis agama di Indonesia. Dengan menggunakan metode penelitian kualitatif berbasis studi literatur, penelitian ini menganalisis data sekunder dari laporan SETARA Institute (2018–2022) serta kajian akademik terkait. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan signifikan kasus intoleransi, dengan puncaknya pada tahun 2022 sebanyak 175 peristiwa dan 333 tindakan pelanggaran. Pelanggaran dilakukan oleh aktor negara, seperti pemerintah daerah dan aparat penegak hukum, serta aktor non-negara, seperti warga, individu, dan organisasi keagamaan. Kondisi ini memperlihatkan adanya problem struktural sekaligus lemahnya internalisasi nilai toleransi di masyarakat. Konsep moderasi beragama dalam Islam, yang menekankan keseimbangan, toleransi, dan keadilan, ditawarkan sebagai pendekatan strategis untuk mencegah dan menyelesaikan konflik sosial. Implementasi dapat dilakukan melalui penguatan pendidikan Islam yang moderat, penyusunan kebijakan nondiskriminatif, serta pemberdayaan masyarakat sipil. Dengan penerapan konsisten, moderasi beragama diharapkan mampu menciptakan kehidupan sosial yang harmonis, damai, dan inklusif di tengah keberagaman bangsa Indonesia.]]>
Copyrights © 2025
