cover
Contact Name
Dedi Sufriadi
Contact Email
dedisufriadi@gmail.com
Phone
+6285260082672
Journal Mail Official
jurnal@indopublishing.or.id
Editorial Address
Jln. Malahayati KM. 9 No. 14 Desa Kajhu Kabupaten Aceh Besar, Indonesia 23373
Location
Kab. aceh besar,
Aceh
INDONESIA
Jurnal Teologi Islam
Published by Indo Publishing
ISSN : 30906938     EISSN : 30906946     DOI : https://doi.org/10.63822/jti
Discusses on Islamic theology, Islamic education, Islamic studies and information about the results of scientific studies for academics and practitioners in the field of Islamic education both theory and practice, researches of Islamic Education include: the development of instruments in evaluation of Islamic Education, development of instructional Islamic Education media, Islamic Education learning model development, and action research.
Articles 43 Documents
Materi PAI SMP Kelas 8 Semester 1 dan 2 tentang Akidah Akhlak “Penerapan Nilai-Nilai Akhlak dalam Kehidupan Remaja”; Materi Kelas 8 SMP Olivia Indi Yufiani; Regita Zafa Aulia; Siti Ainur Rahma; M. Mahbubi
Jurnal Teologi Islam Vol. 1 No. 1 (2025): MEI 2025
Publisher : Indo Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penerapan nilai-nilai akhlak dalam kehidupan remaja sangat penting untuk membentuk karakter yang baik dan berakhlak mulia, khususnya di kalangan siswa SMP. Pada materi Pendidikan Agama Islam (PAI) kelas 8, topik akhlak menjadi bagian esensial yang tidak hanya mengajarkan norma-norma agama, tetapi juga membentuk perilaku yang sesuai dengan ajaran Islam. Artikel ini bertujuan untuk menggali bagaimana penerapan nilai-nilai akhlak, seperti sopan santun, kejujuran, empati, dan kerja sama, dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari remaja, baik di lingkungan sekolah maupun masyarakat. Melalui pemahaman mendalam mengenai akhlak Rasulullah SAW dan contoh-contoh positif dalam sejarah Islam, diharapkan siswa dapat menumbuhkan sikap-sikap yang baik dalam interaksi sosial mereka. Selain itu, pendidikan akhlak yang diberikan dalam materi PAI diharapkan mampu menjadi dasar bagi siswa untuk membangun karakter yang bertanggung jawab, jujur, dan peduli terhadap sesama. Dengan demikian, penerapan nilai-nilai akhlak dalam kehidupan sehari-hari dapat membantu menciptakan generasi muda yang berkepribadian islami, berakhlak mulia, dan mampu menghadapi tantangan kehidupan dengan penuh kedewasaan.  
Meneladani Akhlak Terpuji dalam Kehidupan Sehari-Hari Materi Al-Qur’an Hadist Kelas 9 Semester 1 dan 2 Linda Wahyuni; Siti Nur Fadilah; Laili Nailur Rahmah; M. Mahbubi
Jurnal Teologi Islam Vol. 1 No. 1 (2025): MEI 2025
Publisher : Indo Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Akhlak terpuji merupakan salah satu aspek penting dalam pembentukan karakter seorang muslim. Dalam kehidupan sehari-hari, akhlak terpuji menjadi cerminan dari keimanan seseorang dan berperan dalam menciptakan hubungan sosial yang harmonis. Artikel ini membahas pentingnya meneladani akhlak terpuji, seperti jujur, sabar, rendah hati, dan dermawan, dalam kehidupan sehari-hari. Dengan menerapkan nilai-nilai akhlak yang baik, individu dapat membangun kepribadian yang kuat dan mendapatkan keberkahan dalam interaksi sosialnya. Pembahasan dalam artikel ini didasarkan pada ajaran Islam, terutama dari Al-Qur'an dan Hadis, yang menekankan pentingnya berperilaku baik dalam segala aspek kehidupan. Selain itu, kajian ini juga menguraikan dampak positif dari penerapan akhlak terpuji, baik bagi individu maupun masyarakat, serta tantangan dalam penerapannya di era modern. Melalui kajian ini, diharapkan pembaca dapat memahami urgensi akhlak terpuji dan termotivasi untuk menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan akhlak yang baik sejak dini menjadi faktor utama dalam membentuk pribadi yang berkarakter dan bermanfaat bagi lingkungan sekitar.
Membangun Karakter Mulia Melalui Materi Al-Qur'an dan Hadis pada MTs Kelas 7 Semester 1 dan 2 Zakya Malika Belgis; Nizik Amalia Mifzai; Lailatur Rahmah; M. Mahbubi
Jurnal Teologi Islam Vol. 1 No. 1 (2025): MEI 2025
Publisher : Indo Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendidikan karakter merupakan bagian penting dalam pembentukan kepribadian siswa, terutama pada jenjang pendidikan menengah pertama. Artikel ini membahas bagaimana materi Al-Qur’an dan Hadist yang diajarkan pada MTs Kelas 7 Semester 1 dan 2 dapat berperan dalam membangun karakter mulia siswa. Dalam kurikulum pendidikan Islam, kedua materi ini bukan hanya berfungsi sebagai ajaran agama, tetapi juga sebagai landasan moral dan etika dalam kehidupan sehari-hari. Pada semester 1, materi Al-Qur’an seperti Surah Al-Fatihah, Surah Al-Baqarah, serta hadis-hadis yang berkaitan dengan ibadah, mengajarkan pentingnya penghambaan kepada Allah dan nilai-nilai kepatuhan. Sementara itu, pada semester 2, materi Al-Qur’an dan hadis mengarah pada penguatan akhlak dan budi pekerti, dengan penekanan pada ajaran tentang kejujuran, kesederhanaan, serta kepedulian terhadap sesama. Melalui pemahaman mendalam terhadap ajaran-ajaran ini, diharapkan siswa MTs Kelas 7 dapat menginternalisasi nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari mereka, sehingga terwujud generasi muda yang memiliki karakter mulia dan bertanggung jawab. Oleh karena itu, pengajaran Al-Qur'an dan Hadis tidak hanya berfokus pada hafalan, tetapi juga pada pembentukan moral yang berkelanjutan.    
Analisis materi fiqih kelas 8 SMP : memahami dan menerapkan konsep Thaharah dalam kehidupan sehari-hari Farah Azka Saniyyah; Isma Firdiana; Fauzul Bariyah; M. Mahbubi
Jurnal Teologi Islam Vol. 1 No. 1 (2025): MEI 2025
Publisher : Indo Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Thaharah merupakan salah satu konsep penting dalam fiqih yang menjadi dasar dalam menjalankan ibadah bagi umat Islam. Konsep ini mencakup berbagai aspek, seperti wudu, mandi wajib, tayamum, serta kebersihan pakaian dan tempat ibadah. Artikel ini bertujuan untuk menganalisis materi fiqih kelas 8 SMP terkait thaharah serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis deskriptif dengan pendekatan literatur terhadap buku ajar PAI kelas 8 SMP semester 1 dan 2. Hasil analisis menunjukkan bahwa pemahaman siswa terhadap thaharah masih bervariasi, bergantung pada metode pengajaran yang diterapkan. Beberapa kendala yang ditemukan meliputi kurangnya praktik langsung serta pemahaman yang masih terbatas mengenai kondisi-kondisi tertentu, seperti tata cara tayamum dalam situasi darurat. Oleh karena itu, diperlukan strategi pembelajaran yang lebih interaktif, seperti demonstrasi langsung, video pembelajaran, serta evaluasi berbasis praktik. Kesimpulannya, pemahaman dan penerapan konsep thaharah dalam kehidupan sehari-hari dapat ditingkatkan melalui pendekatan pembelajaran yang lebih aplikatif, sehingga siswa tidak hanya memahami secara teoritis tetapi juga mampu mengimplementasikannya dalam keseharian mereka
Evaluasi Beban Belajar pada Kurikulum 2013 untuk Mata Pelajaran PAI di SMP/MTs Amanda Hotija; Tiara Hartanti; M. Mahbubi
Jurnal Teologi Islam Vol. 1 No. 1 (2025): MEI 2025
Publisher : Indo Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to evaluate the learning load in the PAI subject, focusing on the number of lesson hours, the material taught, and the level of difficulty faced by students. The research method used is a qualitative approach with data analysis through interviews with PAI teachers, classroom observations, and document studies related to the curriculum and teaching materials. The results of the study indicate that the learning load in PAI at SMP/MTs is still perceived as heavy by some students, particularly in understanding material that is considered abstract and requires additional time for comprehension. Therefore, it is recommended to make adjustments in lesson planning and material preparation to better match students' capacity, as well as consider more flexible time durations without compromising the quality of learning. Continuous evaluation is necessary to improve the implementation of a more effective curriculum.
Manajemen Konflik dalam Pernikahan: Analisis Surah An-Nisā’ Ayat 34-35 Muhammad Soleh; Halimatussadiyah; Kusnadi; Pathur Rahman
Jurnal Teologi Islam Vol. 1 No. 2 (2025): NOVEMBER (in progress)
Publisher : Indo Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63822/rvayqt37

Abstract

Pernikahan adalah ikatan yang menyatukan dua insan yang berbeda menjadi satu.  Hal ini sering menyebabkan muncul konflik di dalamnya.  Oleh karenanya, manajemen konflik dalam pernikahan adalah suatu hal yang sangat penting. Tulisan ini akan mengkaji manajemen konflik dalam pernikahan dari sudut pandang Al-Qur'an surah An-Nisā' ayat 34-35. Penelitian ini akan menggunakan metode analisis dengan pendekatan konflik manajemen Thomas-Kilmann. Dari hasil analisis, ditemukan bahwa ada lima model managemen konflik yang ditemukan dalam An-Nisā' ayat 34-35, yaitu collaborating (menentukan kesepakatan bersama), competing (suami mendominasi istri), avoiding (menghindar), accomodating (mengalah dan berkorban), dan compromising (menyesuaikan keinginan). Selain itu, ditemukan juga bahwa tingkat penyelesaian konflik meliputi penyelesaian konflik yang dilakukan sendiri oleh suami-istri, melalui perwakilan, dan peran serta masyarakat dalam proses menyelesaikan sengketa konflik dalam pernikahan.
Manajemen Sumber Daya Manusia dalam Pendidikan Islam: Upaya Strategis dan Tantangan Muhammad Fajrin Alfadilah; Febri Sugiyanto; Musyarapah; Triwid Syafarotun Naiah
Jurnal Teologi Islam Vol. 1 No. 2 (2025): NOVEMBER (in progress)
Publisher : Indo Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63822/4t973z80

Abstract

Pendidikan Islam memiliki peranan fundamental dalam membentuk individu yang tidak hanya memahami ajaran agama secara mendalam, tetapi juga mampu mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Dalam konteks ini, pengelolaan sumber daya manusia (SDM) menjadi salah satu kunci utama dalam menjaga dan meningkatkan mutu lembaga pendidikan Islam. Pengelolaan SDM dalam pendidikan Islam tidak terlepas dari berbagai tantangan, baik dari sisi internal lembaga maupun pengaruh eksternal yang terus berkembang. Hasil kajian menunjukkan bahwa pengembangan SDM harus dilakukan secara berkelanjutan dengan penerapan fungsi-fungsi manajerial yang tepat, seperti perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan. Keberhasilan manajemen SDM sangat dipengaruhi oleh sejumlah strategi penting, antara lain proses rekrutmen yang selektif, peningkatan kompetensi tenaga pendidik dan kependidikan, kepemimpinan yang memiliki visi, sistem penilaian kinerja yang objektif, pemanfaatan teknologi informasi, serta kolaborasi antar lembaga pendidikan. Di sisi lain, lembaga pendidikan Islam juga harus siap menghadapi tantangan eksternal seperti kemajuan teknologi, perubahan struktur demografis, pergeseran nilai-nilai sosial, tekanan ekonomi, serta dinamika kebijakan hukum dan politik. Oleh karena itu, respons yang cepat dan sistem pengelolaan internal yang adaptif sangat dibutuhkan agar lembaga tetap mampu bersaing dan menjawab tuntutan zaman. Dengan manajemen SDM yang efektif dan terarah, lembaga pendidikan Islam akan lebih mudah dalam mewujudkan visinya untuk mencetak generasi yang unggul dalam ilmu pengetahuan, kuat dalam keimanan, dan berakhlak mulia sesuai ajaran Islam.  
Pengertian Hukum Perjanjian: Perbandingan Konsep dalam Perspektif Syariah dan Konvensional Annisa Zakiyatul Fadlila
Jurnal Teologi Islam Vol. 1 No. 2 (2025): NOVEMBER (in progress)
Publisher : Indo Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63822/e6sewm94

Abstract

Artikel ini membahas terkait dengan pengertian hukum perjanjian dengan membandingkan konsep-konsep yang ada dalam perspektif Syariah dan konvensional. Tujuan utama dari penulisan artikel ini adalah untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang perbedaan dan persamaan antara kedua sistem hukum tersebut dalam mengatur perjanjian, serta implikasinya terhadap praktik hukum di masyarakat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kajian literatur dengan mengumpulkan data dari berbagai sumber hukum primer dan sekunder, termasuk teks-teks hukum, buku, artikel, dan jurnal yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam perspektif Syariah, hukum perjanjian sangat menekankan pada keadilan, kepatuhan terhadap prinsip-prinsip Islam, dan larangan terhadap unsur yang merugikan, seperti riba dan gharar. Sementara itu, hukum perjanjian konvensional lebih mengutamakan kebebasan berkontrak dan perlindungan hak-hak individu dengan prinsip kepastian hukum. Perbandingan ini mengungkapkan perbedaan mendasar dalam pendekatan dan penerapan hukum perjanjian antara kedua sistem, serta memberikan wawasan mengenai potensi integrasi elemen-elemen positif dari keduanya.
Kontrak Baku dalam Perspektif Hukum Perjanjian di Indonesia Erma Dwiyanti
Jurnal Teologi Islam Vol. 1 No. 2 (2025): NOVEMBER (in progress)
Publisher : Indo Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63822/wd240t93

Abstract

Kontrak baku merupakan bentuk perjanjian yang sering digunakan dalam praktik transaksi modern, terutama oleh pelaku usaha dalam hubungan bisnis dengan konsumen. Artikel ini membahas kontrak baku dari perspektif hukum perjanjian di Indonesia, dengan fokus pada prinsip kebebasan berkontrak, keadilan dalam perjanjian, serta perlindungan terhadap pihak yang lemah, khususnya konsumen. Melalui pendekatan yuridis normatif dengan analisis terhadap peraturan perundang-undangan, yurisprudensi, dan doktrin, ditemukan bahwa meskipun kontrak baku sah secara hukum, penerapannya sering menimbulkan ketidakseimbangan posisi para pihak. Oleh karena itu, perlindungan hukum terhadap konsumen harus terus diperkuat untuk menjamin asas keadilan dalam setiap perjanjian.
Rekonstruksi Epistemologi di Era Postmodernisme: Studi atas Gagasan Islamisasi Ilmu menurut Ismail Raji Al-Faruqi Eva Dewi; Amril M; Amin Maksum
Jurnal Teologi Islam Vol. 1 No. 2 (2025): NOVEMBER (in progress)
Publisher : Indo Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63822/43v63g24

Abstract

Perkembangan epistemologi di era postmodernisme telah menggugah diskursus filsafat ilmu untuk meninjau ulang relasi antara ilmu pengetahuan, nilai, dan otoritas. Dalam konteks ini, Ismail Raji al-Faruqi menawarkan gagasan besar mengenai Islamisasi ilmu sebagai respons terhadap dominasi epistemologi Barat yang sekuler dan terfragmentasi. Penelitian ini bertujuan untuk merekonstruksi gagasan epistemologis Al-Faruqi dalam kerangka pemikiran postmodern. Metode yang digunakan adalah studi pustaka dengan pendekatan historis-filosofis, yang menelaah karya-karya primer Al-Faruqi serta literatur filsafat kontemporer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Islamisasi ilmu menurut Al-Faruqi bukan sekadar integrasi normatif antara Islam dan ilmu pengetahuan, melainkan usaha merombak fondasi epistemologis ilmu agar selaras dengan tauhid. Dalam kerangka postmodern, gagasan ini relevan sebagai tawaran alternatif terhadap epistemologi relativistik yang kehilangan pusat nilai. Kajian ini menyimpulkan bahwa rekonstruksi pemikiran Al-Faruqi penting untuk membangun paradigma ilmu yang integral, etis, dan berbasis pada wahyu.