Kampus islami tidak hanya menjadi ruang akademik, tetapi kampus islami juga sebagai lingkungan sosial yang penuh dengan simbol simbol keislaman. Seperti aturan berpakaian dan aktivitas keagamaan. Dalam konteks ini, mahasiswa berinteraksi dan menyesuaikan diri melalui simbol-simbol tersebut untuk membentuk identitasnya. Namun, tidak semua mahasiswa menjalani nilai-nilai Islami secara konsisten. Beberapa menunjukkan sikap berbeda antara di dalam dan luar kampus, yang menggambarkan adanya ambivalensi. Penelitian ini mengkaji tentang interaksi simbolik yang dilakukan oleh mahasiswa ambivalen di Kampus Apung Islami. Dengan pendekatan fenomenologi kualitatif, data dikumpulkan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Teori Interaksi Simbolik Oleh Geoge Herbert Mead digunakan sebagai kerangka analisis untuk memahami bentuk simbol yang diadaptasi oleh mahasiswa. Hasil penelitian menunjukan bahwa mahasiswa ambivalen mengalami konflik dalam dirinya karena memiliki identitas berbeda menyesuaikan dengan lingkungan. Selain itu juga menemukan bahwa identitas diei mahasiswa ambivalen di kampus apung islami berupad hasil adaptasi nilai dan norma kampus upaya untuk diterima di lingkungan kampus. Dengan ini, identitas diri mahasiswa ambivalen tidaklah tunggal dikarenakan mereka harus menyesuaikan identitasnya ketika berada pada lingkungan tertentu.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025