Penelitian ini berjudul Konstruksi dan Dinamika Solidaritas Sosial-ReligiusMelalui Praktek Kultural Upacara Sayur Matua pada Masyarakat Simalungun diDesa Tambahan Kecamatan Raya Kabupaten Simalungun, yakni tradisi lamadilaksanakan secara turun temurun oleh masyarakat desa Tambahan. Metode yangdigunakan dalam studi ini adalah metode kualitatif deskriptif, untuk memahamifenomena apa yang dialami oleh subjek penelitian secara holistik, dengan caramendeskripsikan dengan kata-kata dan bahasa, berdasarkan hasil penemuandilapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam upacara adat sayur matuakeseluruhan dinamika menunjukkan bahwa upacara Sayur Matua tidak dapatdilepaskan dari konteks perubahan masyarakat Simalungun. Adanya pergeserannilai budaya di tengah arus modernisasi dan pengaruh agama, di mana generasimuda cenderung memandang tradisi ini sebagai beban atau formalitas sosialsemata, sementara generasi tua melihatnya sebagai bentuk penghormatan tertinggikepada leluhur. Masyarakat terus beradaptasi baik karena alasan praktis, tekananekonomi, pengaruh agama, maupun karena tuntutan zaman modern.
Copyrights © 2025