Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan dan menganalisis polapenggembalaan yang dilakukan oleh pendeta terhadap jemaat kaum pria di GerejaHKHP Pansurnapitu, Kecamatan Siatas Barita Latar belakang penelitian iniberangkat dari kenyataan bahwa kehadiran kaum pria dalam ibadah cenderungmengalami fluktuasi, dan perlu adanya strategi penggembalaan yang tepat untukmeningkatkan keterlibatan mereka secara aktif dalam kehidupan bergereja.Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan datamelalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Informan dalam penelitian initerdiri dari pendeta, jemaat pria aktif maupun tidak aktif, serta pengurus gerejalainnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola penggembalaan pendeta bersifatdialogis (membangun komunikasi dua arah yang memungkinkan pendeta danjemaat saling bertukar pandangan), partisipatif (melibatkan jemaat secara aktifdalam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan seperti Perheheon Ama), dan personal(memperhatikan kebutuhan dan kondisi tiap individu melalui kunjungan rumah dandoa khusus). Untuk memahami hubungan tersebut, digunakan pendekatan teoriinteraksi sosial, yang menekankan bahwa hubungan sosial, tindakan individu, danstruktur sosial membentuk perilaku anggota masyarakat, termasuk dalam konteksgerejawi, teori tindakan sosial Max Weber yang melihat tindakan pendeta sebagaiupaya bermakna untuk mempengaruhi partisipasi jemaat, teori modal sosialFukuyama yang memandang jaringan relasi sebagai sumber dukungan dankepercayaan, serta teori struktur sosial yang menunjukkan peran pendeta sebagaiaktor kunci dalam mengatur posisi dan fungsi jemaat dalam komunitas gereja.Dalam kehidupan bergereja, pola penggembalaan pendeta menjadi titik awal yangsangat penting ada dua bentuk yaitu PHD (Patanakhon Hata Ni Debata) danParheheon Ama, Salah satu bentuk konkret dari penggembalaan ini adalahpelaksanaan Program Parheheon, yaitu program pembinaan khusus untuk kaumpria yang memadukan kegiatan rohani, kebudayaan, dan kebersamaan jemaat.Program ini terbukti efektif dalam meningkatkan kehadiran serta peran aktif kaumpria dalam ibadah dan pelayanan gereja Kesimpulan dari penelitian ini adalahbahwa pola penggembalaan yang mengedepankan pendekatan relasional danrelevan dengan kebutuhan jemaat pria mampu menciptakan dampak positifterhadap pertumbuhan spiritual dan keaktifan mereka di gereja. Oleh karena itu,pendekatan ini dapat menjadi model bagi penggembalaan jemaat di gereja yang laindengan kondisi serupa. penggembalaan jemaat di gereja lain dengan kondisi serupa
Copyrights © 2025