Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas penerapan model pembelajaran blended learning dalam meningkatkan motivasi belajar siswa sekolah menengah. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen semu (quasi-experiment) dengan desain Non-Equivalent Control Group Design. Subjek penelitian terdiri atas dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen yang mendapat perlakuan blended learning dan kelompok kontrol yang belajar secara konvensional. Instrumen utama berupa angket motivasi belajar berbasis skala Likert, didukung observasi serta dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan signifikan pada motivasi belajar siswa kelompok eksperimen dengan rata-rata selisih skor pre-test dan post-test sebesar 16,50 poin, sedangkan kelompok kontrol hanya meningkat 3,45 poin. Uji-t mengonfirmasi perbedaan signifikan antara kedua kelompok (p < 0,05). Faktor-faktor yang mendorong peningkatan motivasi meliputi fleksibilitas waktu belajar, variasi media digital, serta interaksi dua arah yang lebih intensif antara guru dan siswa. Dengan demikian, blended learning terbukti mampu meningkatkan motivasi belajar siswa secara signifikan dan dapat dijadikan strategi alternatif pembelajaran adaptif di era digital.  
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025