Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis capaian Profil Pelajar Pancasila dalam implementasi Kurikulum Merdeka pada siswa sekolah dasar. Profil Pelajar Pancasila yang mencakup enam dimensi—beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia, berkebinekaan global, gotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif—menjadi tolok ukur utama pembentukan karakter peserta didik di abad ke-21. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan pendekatan survei, melibatkan 1.007 siswa kelas IV dari lima sekolah dasar. Instrumen penelitian berupa angket skala Likert yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya, dengan data dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dimensi religius, akhlak mulia, kebinekaan global, dan gotong royong memperoleh skor rata-rata sangat tinggi (kategori selalu), yang menandakan internalisasi nilai karakter tersebut telah berlangsung efektif dalam kehidupan sehari-hari siswa. Dimensi kemandirian juga berada pada kategori tinggi, meskipun aspek pengelolaan waktu masih memerlukan perhatian lebih lanjut. Sementara itu, dimensi bernalar kritis dan kreatif berada pada kategori sering, yang menunjukkan bahwa siswa memiliki kecenderungan untuk berpikir analitis dan menghasilkan ide baru, tetapi belum konsisten menerapkannya. Faktor yang memengaruhi capaian tersebut antara lain kebijakan Kurikulum Merdeka yang fleksibel, komitmen guru, kesadaran masyarakat terhadap nilai Pancasila, dukungan pemerintah, serta pelatihan dan pendampingan guru. Penelitian ini menyimpulkan bahwa Kurikulum Merdeka mampu memperkuat karakter dasar siswa, tetapi masih perlu intervensi pedagogis yang lebih inovatif untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan kreativitas. Temuan ini memberikan implikasi penting bagi sekolah dan guru untuk memperkaya pembelajaran berbasis proyek, asesmen formatif, serta lingkungan belajar yang mendukung pengembangan karakter secara menyeluruh.
Copyrights © 2025