Fenomena radikalisasi di kalangan pelajar menjadi isu krusial yang memengaruhi stabilitas sosial di Indonesia. Penelitian ini mengeksplorasi peran Pendidikan Agama Islam dalam mencegah radikalisasi di sekolah umum di Malang Raya dengan menanamkan nilai-nilai moderasi beragama. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi bagaimana moderasi beragama dapat diintegrasikan dalam kurikulum PAI dan strategi pengajaran untuk membentuk karakter siswa yang toleran dan inklusif. Melalui pendekatan studi literatur sistematis, penelitian ini menganalisis berbagai sumber primer dan sekunder mengenai moderasi beragama, deradikalisasi, dan pendidikan Islam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan kurikulum PAI berbasis moderasi beragama sangat efektif dalam mengurangi sikap radikal dan meningkatkan sikap inklusif di kalangan siswa. Penanaman nilai-nilai seperti tawassuth, tawazun, i'tidal, dan tasamuh membantu siswa untuk memahami pentingnya kerukunan antar umat beragama. Penelitian ini juga menemukan bahwa 70% siswa di Malang Raya mengalami peningkatan sikap toleransi terhadap agama lain setelah mengikuti pendidikan berbasis moderasi beragama. Selain itu, 85% siswa menunjukkan sikap inklusif yang lebih tinggi terhadap kelompok agama lain. Peran guru yang terlatih dalam mengimplementasikan moderasi beragama sangat krusial, karena mereka tidak hanya mengajarkan teori, tetapi juga menjadi teladan dalam menciptakan lingkungan belajar yang inklusif. Temuan ini memberikan rekomendasi untuk penguatan pelatihan guru dan integrasi lebih lanjut nilai-nilai moderasi beragama dalam kurikulum sekolah. Penelitian ini berkontribusi pada pengembangan kebijakan pendidikan yang mendukung pembentukan generasi moderat dan toleran, serta menawarkan pendekatan strategis untuk mencegah radikalisasi dan memajukan hubungan antarumat beragama di sekolah.
Copyrights © 2025