Produk terasi merupakan salah satu hasil olahan perikanan yang memiliki peran strategis dalam mendukung perekonomian masyarakat pesisir di Kabupaten Aceh Barat. Meskipun demikian, daya saing produk terasi tradisional kerap menghadapi berbagai tantangan, di antaranya kualitas produk yang belum konsisten, sanitasi proses produksi yang kurang optimal, serta ketersediaan bahan baku yang fluktuatif dan berdampak pada biaya produksi. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan dengan tujuan meningkatkan kualitas produk terasi melalui penerapan prinsip Good Manufacturing Practices (GMP), perbaikan sanitasi dan higiene proses produksi, serta pemanfaatan ikan bycatch sebagai bahan baku alternatif yang bernilai ekonomis namun selama ini kurang dimanfaatkan secara optimal. Metode pelaksanaan kegiatan mencakup sosialisasi mengenai pentingnya GMP dan sanitasi higiene dan evaluasi hasil pendampingan melalui pretest dan posttest. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan pemahaman yang signifikan di kalangan kelompok Pokhlahsar Camar Laut. Nilai rata-rata pretest peserta sebesar 55,5 poin meningkat menjadi 84,5 poin setelah edukasi, atau naik sekitar 52 persen. Selain itu, peserta menunjukkan komitmen untuk menerapkan prinsip sanitasi dan prosedur GMP secara konsisten pada kegiatan produksi. Implementasi kegiatan pengabdian ini diharapkan tidak hanya mampu menghasilkan produk terasi yang lebih higienis dan aman dikonsumsi, tetapi juga memiliki daya saing lebih tinggi di pasar lokal maupun nasional. Keberlanjutan edukasi melalui pendampingan menjadi kunci untuk memastikan penerapan hasil edukasi dapat berjalan
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025