Latar Belakang: Turnover karyawan merupakan salah satu cara untuk mengekspresikan ketidakpuasan kerja dan mempengaruhi pengelolaan sumber daya manusia sebagai aset penting dalam industri Rumah Sakit. Dampak negatif yang ditimbulkan terkait biaya dan hilangnya karyawan yang memiliki keahlian, di mana faktor kepemimpinan dan kepuasan kerja berperan terhadap turnover intention karyawan. Rumah Sakit Santa Elisabeth yang merupakan Rumah Sakit swasta keagamaan kelas D di Bantul, turut menilai kepuasan dan loyalitas karyawan lewat angka turnover karyawan, akan tetapi hal ini menjadi salah satu indikator yang belum dapat mencapai standar. Tujuan: Mengevaluasi peran gaya kepemimpinan dan kepuasan kerja terhadap turnover intention karyawan. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus eksploratoris dengan desain penelitian kasus tunggal terpancang. Analisis data menggunakan metode statistik regresi linear berganda antar variabel turnover intention, gaya kepemimpinan, dan kepuasan kerja dan dilanjutkan dengan melakukan wawancara mendalam kepada responden yang memiliki hasil survei anomali. Data hasil wawancara mendalam dilakukan koding, identifikasi kategori, dan tema. Hasil: Hasil uji t pada SPSS didapatkan nilai signifikansi gaya kepemimpinan sebesar 0,362 (> 0,05) dan nilai signifikansi kepuasan kerja sebesar 0,000 (< 0,05). Hasil uji ANOVA didapatkan nilai signifikansi sebesar 0,000 (< 0,05). Berdasarkan wawancara mendalam didapatkan bahwa ketidakpuasan kerja dan faktor keluarga berperan terhadap turnover intention. Kesimpulan: Secara simultan gaya kepemimpinan dan kepuasan kerja berperan terhadap turnover intention karyawan di Rumah Sakit Santa Elisabeth. Gaya kepemimpinan tidak berperan terhadap turnover intention karyawan di Rumah Sakit Santa Elisabeth, namun kepuasan kerja berperan terhadap turnover intention karyawan di Rumah Sakit Santa Elisabeth. Kata kunci: gaya kepemimpinan, kepuasan kerja, turnover
Copyrights © 2025