Penelitian ini menganalisis fenomena slogan-slogan feminis viral di kalangan Gen Z di Instagram seperti “mokondo”, “laki-laki provider” dan “selain donatur dilarang ngatur” melalui pendekatan semiotika Rolan Barthes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa slogan-slogan tersebut secara denotatif mengkiritik patriarki, namun secara konotatif justru memperkuat steriotipe kapitalistik dan cenderung misandris. Dari perspektif Islam, fenomena ini bertentangan dengan prinsip kesetaraan gender dalam Al-Quran surat Al-Hujurat ayat 13, dan konsep relasi harmonis dalam surat Ar-Rum ayat 21. Penelitian ini menyimpulkan bahwa, perlu adanya rekontekstualisasi wacana feminism digital yang sejalan dengan nilai-nilai Islam tentang keadilan dan etika komunikasi.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025