Globalisasi dan modernisasi mendorong perubahan pesat dalam karakteristik suatu generasi, terutama di antara mereka yang hidup di era teknologi komunikasi dan media. Kegiatan sehari-hari sekarang melibatkan interaksi langsung dengan teknologi, "yang lambat." yang perlahan tetapi "Tentu saja mengarahkan" pada perubahan mendasar dalam identitas sosial-budaya yang terkait dengan regionalisme dan kebangsaan. Dalam penelitian ini, konten media teks media secara signifikan mempengaruhi perilaku orang yang mengonsumsi teks media tersebut. Salah satu perilaku yang dibentuk oleh media adalah imitasi gaya. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi pentingnya budaya pop dalam mengelola dan memitigasi potensi hilangnya identitas Melayu di kalangan generasi muda di Indonesia. Penelitian ini mengadopsi pendekatan fenomenologis, menekankan pentingnya budaya pop sebagai isu kritis dan strategis. Dengan menggunakan teori sosiologi konstruksi sosial budaya, penelitian ini menemukan bahwa apa yang terjadi pada generasi milenial dan z Melayu Indonesia adalah bahwa budaya pop telah menjadi orientasi baru dan pergeseran budaya dan tradisi lokal karena kebijakan akomodasi dan industrialisasi tradisi menjadi komoditas ekonomi. Temuan ini memperkuat konsep Dominic Strrinati tentang budaya pop, yang mendefinisikan budaya pop sebagai lokasi di mana banyak makna ini (perebutan kekuasaan atas makna yang terbentuk dan beredar dalam masyarakat) ditentukan dan diperdebatkan
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025