Program Corporate Social Responsibility (CSR) tidak hanya dipahami sebagai kewajiban hukum perusahaan, tetapi juga sebagai strategi pemberdayaan masyarakat yang berorientasi pada pembangunan berkelanjutan. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis efektivitas program CSR berbasis pemberdayaan masyarakat dalam menurunkan prevalensi stunting, memperkuat ketahanan pangan lokal, dan meningkatkan resiliensi komunitas terhadap bencana. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif berbasis studi kasus, dengan analisis pada dimensi Socio-Ecological Framework (SEF) dan Food Security Framework (FAO). Hasil penelitian menunjukkan bahwa intervensi program berhasil menurunkan prevalensi stunting dari 30,8% pada 2021 menjadi 26,5% pada 2023, melalui strategi edukasi gizi lintas siklus kehidupan, pemberdayaan kader posyandu, serta pemanfaatan pangan lokal berbasis kelor (mie kelor, biskuit kelor, dan produk PMT lainnya). Posyandu Kenari berperan tidak hanya sebagai pusat layanan kesehatan, tetapi juga sebagai shelter inklusif saat bencana, dengan menyediakan cadangan pangan, logistik kesehatan, dan ruang aman bagi kelompok rentan. Kolaborasi multipihak dengan pemerintah desa, Puskesmas, BKKBN, dan Dinas Kesehatan memperkuat tata kelola program, yang selanjutnya diintegrasikan dalam RPJMDes sebagai strategi keberlanjutan. Temuan ini menegaskan bahwa CSR berbasis pemberdayaan masyarakat mampu menghasilkan dampak ganda: menurunkan stunting, memperkuat ketahanan pangan lokal, meningkatkan kesehatan masyarakat, sekaligus memperkokoh resiliensi komunitas di daerah rawan bencana.
Copyrights © 2025