Masjid sejak masa Rasulullah SAW memiliki peran strategis bukan hanya sebagai tempat ibadah ritual, melainkan juga sebagai pusat dakwah, pendidikan, sosial, dan pemberdayaan umat. Namun, dalam praktiknya, banyak masjid di Indonesia termasuk di Kota Bengkulu masih menghadapi kendala dalam optimalisasi fungsi dakwah, seperti terbatasnya program, lemahnya manajemen, rendahnya partisipasi remaja, dan minimnya sarana. Penelitian pengabdian ini bertujuan untuk mengkaji optimalisasi peran masjid sebagai pusat dakwah melalui keterlibatan mahasiswa dalam praktik dakwah pada empat masjid di Kota Bengkulu, yakni Mushola Nur At-Taqwa, Masjid Al-Hijriah, Masjid As-Shobirin, dan Masjid Raudhatul Jannah. Metode pelaksanaan menggunakan pendekatan partisipatif melalui observasi, wawancara, dokumentasi, serta focus group discussion (FGD) bersama takmir, jamaah, dan mahasiswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kehadiran mahasiswa mampu memberikan kontribusi signifikan, antara lain melalui inovasi metode dakwah, penguatan TPA, pengembangan kajian tematik, pendampingan sosial, hingga pemanfaatan media digital. Meski demikian, keberlanjutan program masih menjadi tantangan karena keterlibatan mahasiswa bersifat temporer. Dengan demikian, diperlukan sinergi antara mahasiswa, takmir, dan masyarakat untuk memastikan peran masjid tetap relevan sebagai pusat dakwah dan pemberdayaan umat di era modern.
Copyrights © 2025