Pendidikan Islam memainkan peran penting dalam membentuk individu yang seimbang secara intelektual, moral, dan spiritual. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan membandingkan pemikiran pendidikan dua cendekiawan Muslim terkemuka, Syed Naquib al-Attas dan Ismail Raji al-Faruqi, yang menawarkan gagasan yang berbeda namun saling melengkapi tentang pendidikan Islam. Al-Attas menekankan sentralitas adab (etika dan perilaku yang baik) sebagai fondasi pendidikan, dengan fokus pada pembentukan karakter moral dan spiritual. Sebaliknya, al-Faruqi memusatkan paradigma pendidikannya pada tauhid (keesaan Tuhan), menganjurkan integrasi ilmu agama dan sekuler untuk membangun peradaban yang berlandaskan nilai-nilai Islam. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode riset kepustakaan, mengambil data dari karya-karya utama kedua cendekiawan tersebut, seperti Konsep Pendidikan dalam Islam (al-Attas) dan Islamisasi Ilmu Pengetahuan (al-Faruqi), serta literatur pendukung seperti jurnal dan buku ilmiah. Analisis ini menggunakan metode deskriptif-analitis untuk mengeksplorasi persamaan, perbedaan, dan relevansi gagasan mereka dengan tantangan pendidikan kontemporer. Temuan penelitian menunjukkan bahwa meskipun pendekatan mereka berbeda, kedua cendekiawan memiliki tujuan yang sama, yaitu menghilangkan dikotomi antara ilmu agama dan ilmu sekuler. Perspektif mereka menawarkan solusi konseptual terhadap tantangan yang dihadapi pendidikan Islam di dunia modern yang terglobalisasi.
Copyrights © 2025