Penelitian ini bertujuan menganalisis pernyataan Asep Iwan Iriawan di kanal YouTube Metro TV terkait kasus korupsi ekspor Minyak Sawit Mentah (CPO) senilai Rp11,8 triliun. Pernyataan kontroversial "ada elit yang bermain" menjadi fokus penelitian ini karena mengandung makna simbolis dan kritik terhadap aktor-aktor berpengaruh dalam sistem hukum Indonesia. Dengan menggunakan pendekatan Analisis Wacana Kritis (CDA) Norman Fairclough, penelitian ini mengeksplorasi tiga dimensi utama: analisis teks (mikro), praktik diskursif (meso), dan praktik sosial (makro). Data primer diperoleh dari transkrip video siaran YouTube Metro TV pada 17 Juni 2025, sementara data sekunder berasal dari laporan media dan dokumentasi resmi. Analisis mikro menunjukkan bahwa Asep menggunakan kosakata retoris dan metaforis yang membingkai elit berkuasa sebagai pihak yang diduga berperan dalam proses hukum. Analisis mesostruktural menunjukkan bahwa pernyataan tersebut diproduksi dan disebarluaskan oleh media arus utama tetapi dikonsumsi oleh publik melalui platform digital, sehingga menimbulkan beragam interpretasi. Sementara itu, analisis makro mengungkap konteks sosial-politik yang mendasari pernyataan tersebut, termasuk krisis kepercayaan terhadap lembaga hukum dan tingginya tingkat korupsi.
Copyrights © 2025