Ketentuan pemberlakuan Bea Masuk dan pengurusan regulasi Bea Masuk pada pembelian Merchandise Korean Pop (K-Pop) menjadi salah satu pertimbangan bagi fandom K-Pop untuk membeli merchandise idola mereka. Hal ini bahkan menyebabkan para fandom harus mencari alternatif lain untuk membeli Merchandise K-Pop. Atas dasar tersebut penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui bentuk dan cara persepsi atas pemberlakuan Bea Masuk berpengaruh terhadap keputusan pembelian merchandise K-Pop yang dilakukan oleh penggemar K-Pop dan untuk mengetahui pengaruh persepsi penggemar K-Pop pada pemberlakuan Bea Masuk terhadap keputusan pembelian merchandise K-Pop. Metode yang digunakan penelitian ini adalah menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan teknik pengumpulan data primer, dengan menyebar kuesioner pada sampel penelitian yaitu penggemar K-pop yang pernah membeli merchandise K-Pop secara impor atau yang mengharuskan mereka membayar pajak bea masuk. Data yang diperoleh akan diolah dengan menggunakan analisis statistik deskriptif, asumsi klasik, uji validitas dan reliabilitas, analisis hipotesis dengan menggunakan alat bantu SPSS 26. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara persepsi pemberlakuan bea masuk terhadap keputusan pembelian. Persepsi positif terhadap bea masuk mendorong penggemar K-Pop tetap membeli merchandise meskipun harga meningkat, sedangkan persepsi negatif dapat mengurangi intensitas pembelian atau mendorong konsumen mencari alternatif lain. Dari penelitian ini dapat disarankan, baik dari sisi pemerintah, pelaku usaha merchandise K-Pop, dan Komunitas K-Pop, perlu meningkatkan perhatian yang tinggi akan akses informasi pemberlakukan Bea Masuk pada pembelian Merchandise K-Pop.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025