Kebijakan afirmasi dilakukan untuk mendorong agar jumlah perempuan di lembaga legislatif lebih representatif. Namun dalam implementasinya angka representasi perempuan pada pemilu legislatif 2019 yang lalu di Kabupaten Berau baru mencapai 16,67%. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis sejauh mana partai politik memainkan perannya untuk menjamin keterwakilan perempuan serta faktor-faktor pendukung dan penghambat keterwakilan perempuan di lembaga legislatif di Kabupaten Berau. Jenis penelitian ini adalah studi kasus menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui studi kepustakaan dan penelitian lapangan dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi. Penggalian informasi dilakukan dengan mengolah data sekunder yang diperoleh dari KPU, BPS, media, hasil penelitian sejenis, dan berbagai dokumen yang relevan. Sedangkan data primer dilakukan dengan wawancara langsung kepada informan. Informan dalam penelitian ini adalah anggota legislatif perempuan dan calon anggota legislatif DPRD Kabupaten Berau periode 2019-2024, Ketua DPC Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kabupaten Berau, Ketua KPUD Kabupaten Berau, dan Dosen Universitas Muhammadiyah Berau. Hasil penelitian menunjukkan partai politik berusaha menjalankan fungsinya untuk mempertahankan kehadirannya di dunia politik dan mengupayakan eksistensi di mata publik. Keberhasilan Partai Golkar dalam meningkatkan jumlah perempuan di legislatif dapat meningkatkan kualitas partai secara keseluruhan. Dukungan finansial, kemampuan dan kompetensi caleg menjadi faktor pendukung perempuan menjadi anggota legislatif, dan faktor penghambat perempuan menjadi anggota legislatif selain kebutuhan finansial yang besar, kurangnya minat perempuan untuk masuk ke lembaga legislatif serta budaya patriarki yang kuat dalam politik dan masyarakat
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2023