Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

IMPLEMENTASI PROGRAM PENINGKATAN PROFESI GURU SMA NEGERI 1 DI KECAMATAN KETUNGAU HULU KABUPATEN SINTANG Beni, Agustinus; Arifin, Arifin; Broto, Mani Festati
VOX EDUKASI: Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan Vol 15, No 1 (2024): APRIL
Publisher : STKIP Persada Khatulistiwa Sintang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31932/ve.v15i1.2833

Abstract

ABSTRAKGuru professional dapat menggerakkan dinamika kemajuan pendidikan nasional, untuk itu diperlukan suatu proses pembinaan berkesinambungan, tepat sasaran dan efektif dengan didukung oleh beberapa unsur.  Unsur-unsur tersebut dapat dipadukan untuk menghasilkan suatu sistem yang dapat bekerja menuju pembentukan guru-guru yang  professional baik kualitas maupun kuantitas. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Implementasi Kebijakan Peningkatan Profesionalisme Guru SMA Negeri 1 Ketungau Hulu dengan Pendekatan Deskriptif Kualitatif dengan sumber data utama adalah guru, sedangkan sumber data sekunder berupa dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) pelaksanaan kegiatan MGMP, PKB, Diklat, pengembangan kurikulum masih kurang, karena tidak semua guru dikirim dalam kegiatan tersebut. juga kurangnya kesiapan dalam pemanfaatan teknologi, informasi dan komunikasi. 2) Kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan peningkatan profesionalisme guru adalah pengembangan keprofesionalan secara berkelanjutanya itu kurangnya pemahaman guru terhadap materi ajar, dan kurangnya kesempatan untuk mengikuti pelatihan-pelatihan sebagai penunjang menjadi guru profesional. 3) Upaya terhadap kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan peningkatan profesionalisme guru sudah dilaksanakan terkait pelaksanaan PKB, MGMP, pengembangan kurikulum, diklat pada tingkat sekolah, daerah, maupun provinsi tetapi pencapaian tersebut belum sepenuhnya maksimal. Dinas pendidikan maupun sekolah perlu terus mengupayakan peningkatan profesionalisme guru. Analisis ini berdampak pada terciptanya penyelenggaraan pendidikan yang lebih baik, meningkatkan kinerja dan kualitas guru untuk menjadi guru yang professional, dan terwujudnya pemahaman masyarakat terhadap pentingnya pendidikan.Kata Kunci: Kebijakan Sekolah, Peningkatan Profesi, GuruABSTRACTProfessional teachers can drive the dynamics of national education progress, for this a continuous, targeted and effective coaching process is needed, supported by several elements. These elements can be combined to produce a system that can work towards the formation of professional teachers in both quality and quantity. This research aims to describe the Implementation of the Policy for Increasing Teacher Professionalism at SMA Negeri 1 Ketungau Hulu using a Qualitative Descriptive Approach with the main data source being teacherThe results of the research show that: 1) the implementation of MGMP, PKB, Education and Training activities, curriculum development is still lacking, because not all teachers are sent to these activities. also a lack of readiness in the use of technology, information and communications, while the secondary data source is documents. 2) The obstacles faced in implementing increased teacher professionalism are ongoing professional development, namely a  lack of teacher understanding of teaching material, and a lack of opportunities to take part in training to support becoming a professional teacher. 3) Efforts to overcome the obstacles faced in the implementation of increasing teacher professionalism have been carried out regarding the implementation of PKB, MGMP, curriculum development, training at school, regional and provincial levels but these achievements have not been fully maximized. Education departments and schools need to continue to strive to increase teacher professionalism. This analysis has an impact on creating better education delivery, improving the performance and quality of teachers to become professional teachers, and realizing public understanding of the importance of education.Keyword: School Policy, Professional Improvement, Teacher
POST CISQ REGIME IN BORDER GOVERNANCE: A Study of the MSME Model in the Aruk Tourism Market Fadiyah, Dina; Nugroho, Sapto Setyo; Karyana, Ayi; Pasaribu, Daniel; Istianda, Meita; Broto, Mani Festati; Aisyah, Siti
CosmoGov: Jurnal Ilmu Pemerintahan Vol 10, No 2 (2024)
Publisher : Department of Government, FISIP, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/cosmogov.v10i2.58435

Abstract

This paper's focus on border governance is motivated by three main points. First, the study of border governance is predominantly dominated by institution-based and policy-based studies. Second, empirically, no research addresses the management of border communities within the Cross Border Post area. Third, theoretically, border governance studies need to revisit the phenomenon of the Custom, Immigration, Quarantine, and Security (CIQS) regime in border governance. This paper raises the question of how the dynamics and survival of border communities reflect border governance, using the MSME model in the Aruk Tourism Market as a case study. This paper argues that border governance in the Aruk region demonstrates practices influenced by the Immigration and Quarantine Security phenomenon following the CIQS regime.
Library administrative service strategy on archives and library department in murung raya district Panjaitan, Hendri; Broto, Mani Festati; Djoko Rahardjo
Enrichment : Journal of Management Vol. 13 No. 5 (2023): December
Publisher : Institute of Computer Science (IOCS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35335/enrichment.v13i5.1803

Abstract

Mobile library services in Murung Raya Regency have not been carried out optimally. One of the main obstacles is geographical conditions, which causes mobile library services to be inefficient. The purpose of this study is to analyze the mobile library services carried out by the Archives and Libraries Office, especially at the mobile library itself. Qualitative descriptive methods are used with SWOT data analysis techniques, as well as Internal Factory Analysis Summary (IFAS) and External Factory Analysis Summary (EFAS) matrices, to determine the position of library administration services. The results of this study indicate that the wide geographical area requires an adequate number of librarians, so that scheduled training is necessary. The low budget allocation from the government makes mobile library services less than optimal, and the low reading interest of the community is a factor that must be improved. To achieve library services, it is necessary to increase collaboration between volunteers and employees, involve employees in visits to new locations, plan to open mini libraries, and use social media to convey important information to the publicMobile library services in Murung Raya Regency have not been carried out optimally. One of the main obstacles is geographical conditions, which causes mobile library services to be inefficient. The purpose of this study is to analyze the mobile library services carried out by the Archives and Libraries Office, especially at the mobile library itself. Qualitative descriptive methods are used with SWOT data analysis techniques, as well as Internal Factory Analysis Summary (IFAS) and External Factory Analysis Summary (EFAS) matrices, to determine the position of library administration services. The results of this study indicate that the wide geographical area requires an adequate number of librarians, so that scheduled training is necessary. The low budget allocation from the government makes mobile library services less than optimal, and the low reading interest of the community is a factor that must be improved. To achieve library services, it is necessary to increase collaboration between volunteers and employees, involve employees in visits to new locations, plan to open mini libraries, and use social media to convey important information to the public.
Peran Partai Politik Dalam Menjamin Representasi Perempuan Di Dewan Legislatif Di Berau Nadirah, Nadirah; Broto, Mani Festati; Alaydrus, Anwar
Jurnal Ilmiah Muqoddimah: Jurnal Ilmu Sosial, Politik dan Hummaniora Vol 7, No 2 (2023): Agustus 2023
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jim.v7i2.2023.447-452

Abstract

Kebijakan afirmasi dilakukan untuk mendorong agar jumlah perempuan di lembaga legislatif lebih representatif. Namun dalam implementasinya angka representasi perempuan pada pemilu legislatif 2019 yang lalu di Kabupaten Berau baru mencapai 16,67%. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis sejauh mana partai politik memainkan perannya untuk menjamin keterwakilan perempuan serta faktor-faktor pendukung dan penghambat keterwakilan perempuan di lembaga legislatif di Kabupaten Berau. Jenis penelitian ini adalah studi kasus menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui studi kepustakaan dan penelitian lapangan dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi. Penggalian informasi dilakukan dengan mengolah data sekunder yang diperoleh dari KPU, BPS, media, hasil penelitian sejenis, dan berbagai dokumen yang relevan. Sedangkan data primer dilakukan dengan wawancara langsung kepada informan. Informan dalam penelitian ini adalah anggota legislatif perempuan dan calon anggota legislatif DPRD Kabupaten Berau periode 2019-2024, Ketua DPC Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kabupaten Berau, Ketua KPUD Kabupaten Berau, dan Dosen Universitas Muhammadiyah Berau. Hasil penelitian menunjukkan partai politik berusaha menjalankan fungsinya untuk mempertahankan kehadirannya di dunia politik dan mengupayakan eksistensi di mata publik. Keberhasilan Partai Golkar dalam meningkatkan jumlah perempuan di legislatif dapat meningkatkan kualitas partai secara keseluruhan. Dukungan finansial, kemampuan dan kompetensi caleg menjadi faktor pendukung perempuan menjadi anggota legislatif, dan faktor penghambat perempuan menjadi anggota legislatif selain kebutuhan finansial yang besar, kurangnya minat perempuan untuk masuk ke lembaga legislatif serta budaya patriarki yang kuat dalam politik dan masyarakat