Kehadiran buruh migran perempuan menimbulkan sejumlah tantangan, tidak hanya bagi perempuan itu sendiri tetapi juga bagi anak-anak yang ditinggalkannya. Perempuan dalam angkatan kerja imigran menghadapi masalah seperti dibayar rendah, kesulitan mendapatkan dokumen keimigrasian, dan bahkan mengalami kekerasan dan eksploitasi di tempat kerja. Anak-anak yang masih membutuhkan kehadiran ibunya menghadapi kesulitan tambahan akibat ketidakhadiran mereka. Pandangan dan tindakan anak-anak akan berubah sebagai akibat dari masalah ini. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari bentuk-bentuk dukungan keluarga yang bersifat emosional, reward, instrumental, dan informasional, serta harapan anak terhadap keluarganya, yang ditawarkan kepada mereka yang ibunya pergi bekerja sebagai TKW. Teknik penelitian kualitatif digunakan untuk penelitian ini. Melihat anak-anak di Desa Sukamandi Jaya, Kecamatan Ciasem, Kabupaten Subang, yang harus ditinggal ibunya demi mencari pekerjaan sebagai buruh migran perempuan. Dukungan sosial keluarga untuk anak-anak ini ternyata sangat bervariasi. Kedua anak ingin ibu mereka kembali kepada mereka secara permanen, dan berbagi harapan dan impian lain yang serupa.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024