Studi ini mengkaji dinamika politik dan perilaku pemilih pada pemilu Kota Padangsidimpuan tahun 2024, yang merupakan pemilu daerah serentak keempat sejak otonomi kota tersebut pada tahun 2001. Metode penelitian yang digunakan dalam artikel ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriftif dan studi kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pemilu kali ini tingkat partisipasi pemilih yang rendah yaitu sebesar 71,1%, dengan banyak pemilih yang memilih untuk tidak menggunakan haknya. Memilih karena berbagai alasan, termasuk rendahnya kepercayaan terhadap kandidat dan dianggap kurang penting dalam berpartisipasi dalam pemilu. Studi ini juga menyoroti maraknya “serangan fajar†atau politik uang, di mana para kandidat membagikan uang dan bentuk keuntungan materi lainnya kepada pemilih sebagai imbalan atas dukungan mereka. Meskipun terdapat larangan hukum terhadap praktik-praktik tersebut, praktik-praktik tersebut masih merajalela dan telah menjadi bagian integral dari dinamika pemilu di Kota Padangsidimpuan. Studi ini juga mengeksplorasi peran koalisi politik dan fragmentasi suara di antara kandidat yang berbeda, yang menyebabkan perpecahan suara dan pada akhirnya mempengaruhi hasil pemilu. Selain itu, artikel ini membahas dampak pemilu terhadap tata kelola dan pembangunan kota, menyoroti perlunya kepemimpinan yang efektif dan tata kelola yang baik untuk mengatasi permasalahan mendesak di kota ini, seperti pembangunan infrastruktur, korupsi, dan penyediaan layanan publik. Secara keseluruhan, penelitian ini memberikan wawasan tentang dinamika politik yang kompleks dan perilaku pemilih pada pemilu Kota Padangsidimpuan tahun 2024, menyoroti perlunya reformasi pemilu dan tata kelola yang baik untuk mendorong nilai-nilai demokrasi dan pembangunan berkelanjutan di kota tersebut
Copyrights © 2025