United Nations Staff Officer Course merupakan kursus yang ditujukan untuk melatih prajurit TNI yang akan menjadi Staf yang bertugas di bawah bendera PBB. Penyelenggaraannya merupakan kerjasama antara PMPP TNI dengan Global Peace Operations Initiative (GPOI) Amerika Serikat. Idealnya, kursus ini diikuti oleh prajurit TNI yang akan diberangkatkan penugasan atau yang telah kembali dari penugasan, namun kenyataannya banyak peserta yang diikutkan bukan prajurit TNI yang akan diberangkatkan penugasan PBB sehingga penyelenggaraan kursus kurang optimal. Oleh karena itu, penelitian ini akan membahas tentang implementasi kebijakan tentang partisipasi prajurit TNI dalam United Nations Staff Officer Course yang diselenggarakan oleh Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (PMPP) TNI. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana kebijakan ini diimplementasikan dan dievaluasi untuk meningkatkan kapabilitas prajurit TNI dalam misi pemeliharaan perdamaian internasional. Dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif, penelitian ini mengidentifikasi beberapa tantangan dalam implementasi kebijakan, termasuk belum adanya kebijakan tentang pelaksanaan kursus dan mekanisme partisipasi prajurit untuk mengikuti United Nations Staff Officer Course, dan kurangnya koordinasi antar instansi di dalam TNI dalam mempersiapkan peserta pelatihan sehingga peserta tidak sesuai dengan kriteria yang diinginkan. Hasil penelitian ini merekomendasikan pembuatan kebijakan terkait partisipasi prajurit dalam United Nations Staff Officer Course dan peningkatan sinergi antar matra TNI untuk mempersiapkan pasukan penjaga perdamaian yang lebih kompeten dan memenuhi standar yang telah ditetapkan oleh PBB.
Copyrights © 2025