Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis makna ukiran yang terdapat pada bangunan Korke, dengan pendekatan semiotika Charles Sanders Peirce, yang mencakup konsep ikon, indeks, dan simbol. Metode yang digunakan metode penelitian kualitatif. Hasil penelitian analisis makna ukiran yang terdapat pada korke di desa Riangkotek kecamatan Lewolema disimpulkan sebagai berikut (1) Ukiran buaya pada bumbung Korke memiliki makna perlindungan dalam perjalanan laut, sebagai simbol sakral, (2) Ukiran perahu atau tena memiliki makna sebagai petunjuk terhadap peristiwa pelayaran. Sebagai simbol, perjalanan hidup, perpindahan, harapan, dan keselamatan, dan kelangsungan hidup masyarakat, (3) Ukiran ayam memiliki makna interaksi, penanda waktu, pergantian, keteraturan hidup. Sebagai lambang kedisiplinan waktu dan hubungan sosial, (4) Ukiran belah ketupat memiliki makna keeratan hubungan manusia, alam, dan yang ilahi. Simbol kesuburan, pengorbanan, dan kehidupan, (5) Ukiran ular naga dan tokek memiliki makna kekuatan. Ular Naga merupakan simbol kekuatan, tokek melambangkan penyembuhan, kesehatan, dan keseimbangan antara manusia dan alam, (6). Ukiran ikan memiliki makna pemberian diri. Simbol persembahan, dan pengabdian kepada Sang Pencipta (Nogo Ema), serta penghargaan terhadap laut sebagai sumber rezeki, (7) Ukiran parang memiliki makna keberanian, perlindungan, dan kekuatan. Lambang kesiapan melindungi keluarga serta semangat bekerja untuk bertahan hidup, dan (8) Ukiran burung elang memiliki makna pelepasan, pembebasan. Lambang transformasi spiritual
Copyrights © 2025