Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

KEARIFAN LOKAL LAMAHOLOT DALAM ANTOLOGI CERPEN KUNTUM KEROKO DI KAKI BUKIT KARYA MAHASISWA PBSI IKTL Wissang, Imelda Oliva
Widyaparwa Vol 52, No 1 (2024)
Publisher : Balai Bahasa Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/wdprw.v52i1.1466

Abstract

This research aims to describe Lamaholot’s   local wisdom in the form of knowledge, traditions,  and local values in the Anthology of Short Stories Keroko Florests On The Mountain Slope by PBSI IKTL Students. Local wisdom with the noble values contained in it must be protected and maintained, preserved, including preservation through literary works as a creative and aesthetic innovation to maintain and preserve local wisdom as a characteristic and identity of the Lamaholot community. The approach used in this research is a qualitative descriptive approach and the method used is a qualitative method. The results of this research show that there is local wisdom of Lamaholot in the short story anthology Keroko Florests On The Mountain Slope by  PBSI IKTL students, namely (1) local wisdom of farming, (2) local wisdom of ecology, (3) local wisdom of kawen gate, (4) local wisdom of kakan dike-arin sare, (5) gewayan-gelekat local wisdom, and (6) religious local wisdom.Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan wujud kearifan lokal Lamaholot berupa pengetahuan, tradisi, dan nilai-nilai lokal dalam Antologi Cerpen Kuntum Keroko di kaki Bukit karya Mahasiswa PBSI IKTL. Kearifan lokal dengan nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya harus dijaga dan dipertahankan, dilestarikan, termasuk pelestarian melalui karya sastra sebagai inovasi yang kreatif dan estetik  untuk tetap mempertahankan dan melestarikan kearifan lokal sebagai  ciri, identitas masyarakat Lamaholot. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini, yakni pendekatan deskripstif kualitatif dan metode yang diguanakan adalah metode kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat kearifan lokal Lamaholot dalam antologi cerpen Kuntum Keroko di kaki Bukit karya Mahasiswa PBSI IKTL, yakni (1) kearifan lokal perladangan, (2) kearifan lokal ekologi, (3) kearifan lokal kawen gate, (4) kearifan lokal kakan dike-arin sare,  (5) kearifan lokal gewayan-gelekat, dan (6) kearifan lokal religius.
Pendampingan Menulis Cerita Fabel Berbasis Kearifan Budaya Lamaholot di SMPS Ratu Damai, Flores Timur Wissang, Imelda Oliva; Pande, Rikardus; Deta, Bernadete
Amalee: Indonesian Journal of Community Research and Engagement Vol 4 No 2 (2023): Amalee: Indonesian Journal of Community Research and Engagement
Publisher : LP2M INSURI Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37680/amalee.v4i2.2771

Abstract

Assistance in writing fairy tales for students at school is very important. Fairy tales are stories from the animal world that aim to entertain as well as a medium of moral education. Fable writing skills can only be achieved through directed, guided, and continuous practice in learning literature where students can translate their ideas, creative thoughts, and feelings into written language. This assistance aims to explain the implementation of the Lamaholot culture-based fable story writing activity with image media to the students of Ratu Damai class. The method used is the KKN method which directly assists students in writing fables using media images with implementation stages, including (1) the pre-implementation stage, (2) the analysis stage, (3) the training stage, (4) the mentoring stage, and (5) evaluation stage. This stage of activity is adjusted to the structure of the fable story which includes orientation, complication, resolution, and coda. Through fable writing assistance using image media, students can write fables which can be seen from the work in the form of fables written with imagination, high creativity, and interesting titles and moral messages conveyed regarding Lamaholot's cultural wisdom towards the marine environment. This guided activity can monitor students' interest and creativity in writing fables based on a given theme.
CO-CREATIVE WRITING MENGGUNAKAN TEKNIK TRANSFORMASI TEKS CERITA RAKYAT LAMAHOLOT MENJADI NASKAH DRAMA PADA SISWA KELAS X FARMASI SMK KATOLIK HENRICUS LEVEN, FLORES TIMUR Wissang, Imelda Oliva; Pande, Rikardus; Koten, Sesilia Sika; Silalahi, Netty
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 6 (2023): Volume 4 Nomor 6 Tahun 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v4i6.23516

Abstract

Pendampingan co-creative writing menggunakan teknik transformasi teks cerita rakyat Lamaholot menjadi naskah drama pada siswa kelas X Farmasi SMK Katolik Henricus Leven bertujuan untuk mendeskripsikan ketrampilan siswa dalam menulis kreatif dengan menggunakan teknik transformasi dengan memperhatikan unsur penting dalam cerita dan drama. Pendampingan menggunakan metode Service Learning. Metode Service Learning menekankan pelayanan atau pendampingan langsung kepada para siswa kelas X Farmasi SMK Katolik Henricus Leven, Waibalun Flores Timur. Penggunaan metode service learning relevan dengan Program Penerapan Teknologi Tepat Guna (PPTTG) dalam bidang pendidikan. Hasil yang diperoleh dapat diketahui dari naskah drama hasil karya peserta yang sangat memuaskan karena mengikuti petunjuk, bimbingan yang diberikan. Pendampingan ini berdampak positif pada minat, kreativitas, kritis, kepedulian siswa yang ditunjukkan melalui indikator keberhasilan, kesesuaian, dan ketepatan dalam menyelesaikan pekerjaannya.
INOVASI PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA MAHASISWA PRODI PBSI IKTL MELALUI LITERASI BUDAYA Wissang, Imelda Oliva
Pena Literasi Vol 6, No 2 (2023): Pena Literasi
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/pl.6.2.186-198

Abstract

Artikel ini mengkaji inovasi pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia mahasiswa prodi PBSI IKTL melalui literasi budaya. Adapun permasalahan yang diangkat dalam penelitian, bagaimanakah wujud inovasi literasi budaya dalam pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia pada mahasiswa prodi PBSI IKTL (Institut Keguruan dan Teknologi Larantuka). Penelitian bertujuan mendeskripsikan wujud inovasi literasi budaya dalam pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia pada mahasiswa prodi PBSI IKTL. Metode penelitian menggunakan metode kualitatif dengan pengumpulan data berupa data verbal, dan nonverbal melalui teknik observasi, catatan langsung, dan dokumentasi. Data dianalisis berdasarkan reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan,  dan verifikasi. Dalam aktivitas literasi budaya sebagai inovasi pembelajaran, secara tidak langsung ditumbuhkembangkan karakter dan nilai-nilai kearifan lokal Lamaholot. Karakter lokal Lamaholot, seperti gemohing (kerja sama), gelekat (saling membantu), gewayan (keikhlasan) yang menjadi landasan aktivitas dan kreativitas mahaiswa prodi PBSI IKTL. Sedangkan nilai kearifan lokal Lamaholot, seperti nilai kedisplinan, nilai kerendahan hati dan kesederhanaan; nilai hormat sesama dan kasih sayang; nilai kejujuran; nilai tanggung jawab; nilai ketakwaan dan toleransi. Nilai-nilai ini menjadi pengikat yang memperkuat komitmen dalam mewujudkan inovasi pembelajaran  melalui literasi budaya.  Adapun hasil temuan penelitian berkaitan dengan wujud inovasi pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia mahasiswa prodi PBSI IKTL melalui literasi budaya, antara lain (1) integrasi pembelajaran melalui penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dengan luaran artikel jurnal dan laporan tertulis; (2) forum ilmiah melalui diskusi dan penelusuran jejak budaya, dan (3) kegiatan kreatif  melalui aktivitas membaca dan menulis, pengelolaan majalah dinding, buletin prodi, kegiatan perlombaan, pentas seni serta produk berupa hasil karya mahasiswa, dosen serta hasil pendampingan di sekolah-sekolah.
Gaya Bahasa dan Makna Semantik Pada Iklan Minuman di Televisi Ola Latan, Rifaldo Yosephine; Wissang, Imelda Oliva; Karoponama Keban, Sirilus Karolus
Kopula: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pendidikan Vol. 6 No. 2 (2024): Oktober
Publisher : Program Studi Magister Pendidikan Bahasa Indonesia FKIP Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/kopula.v6i2.5442

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang gaya bahasa dan makna semantik yang terkandung dalam iklan minuman di televisi. Bahasa periklanan sebagai elemen persuasif menggunakan gaya linguistik dan bertujuan mendorong orang lain agar menggunakan produk atau layanan yang disediakan. Teori yang digunakan pada penelitian iklan ini adalah teori semantik dengan metode penelitian ini adalah kualitatif menggunakan metode kualitatif deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pada iklan minuman di saluran televisi terdapat gaya bahasa dan makna semantik, yakni (1) gaya bahasa hiperbola, (2) gaya metafora, dan (3) gaya bahasa personifikasi. Makna semantik yang terkandung dalam gaya bahasa pada iklan minuman di televisi ini, yakni (1) makna denotatif, dan (2) makna konotatif. Kata kunci: gaya bahasa, makna semantik, iklan. Abstract This research aims to describe the language style and semantic meaning contained in beverage advertisements on television. Advertising language as a persuasive element uses linguistic style and aims to encourage other people to use the products or services provided. The theory used in this advertising research is semantic theory with this research method being qualitative using descriptive qualitative methods. The results of this research show that in drink advertisements on television channels there are language styles and semantic meanings, namely (1) hyperbolic language style, (2) metaphorical style, and (3) personification language style. The semantic meaning contained in the language style in this drink advertisement on television, namely (1) denotative meaning, and (2) connotative meaning. Keywords: language style, semantic meaning, advertising
Analisis Nilai Moral Dalam Novel Perempuan Dari Lembah Mutis Karya Meza E. Pollundou Klobong, Maria Selvia; Wissang, Imelda Oliva; Lawet, Pilipus Wai
Kopula: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pendidikan Vol. 6 No. 2 (2024): Oktober
Publisher : Program Studi Magister Pendidikan Bahasa Indonesia FKIP Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/kopula.v6i2.5444

Abstract

ABSTRAK Tujuan penenlitian ini untuk mendeskripsikan wujud dan fungsi nilai moral dalam novel Perempuan dari Lembah Mutis karya karya Mezra E. Pellondou. Teori yang digunakan adalah sosiologi sastra. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil analisis data disimpulkan bahwa novel Perempuan dari Lembah Mutis karya karya Mezra E. Pellondou memiliki wujud dan fungsi nilai moral, (1) nilai moral hubungan manusia dengan diri sendiri. a) perjuangan tokoh utama dengan fungsi nilai moral b) Penghargaan terhadap diri, c) memiliki impian, d) pengembangan diri, e) ketekuan, f) keberanian, g) komitmen, h) kebahagiaan, dan i) penyesalan, (2) Nilai moral yang berhubungan dengan sesama manusia. a) empati, b) Kerja sama, c) kepeduliaan, d) penghargaan, e) Pemberdayaan, f) Penyesalan, dan g) Kesetiaan, (3) Nilai moral yang berhubungan dengan Tuhan. a) Rasa Syukur, b) Kepercayaan, c) Pengakuan akan kuasa Tuhan, d) Permohonan, dan e) Pengabdian, (4) Nilai moral yang berhubungan dengan lingkungan. a) Tanggung jawab, b) kesadaran, dan c) kepeduliaan. Kata Kunci: nilai, moral, novel, sosiologi sastra. ABSTRACT The purpose of this research is to describe the form and function of moral values in the novel Women from the Lembah Mutis by Mezra E. Pellondou. The theory used is literary sociology. The research method used is qualitative descriptive. Based on the results of data analysis, it was concluded that the novel Women from the Lembah Mutis by Mezra E. Pellondou has the form and function of moral values, (1) the moral value of human relationships with oneself. a) the struggle of the main character with the function of moral values b) Respect for oneself, c) having dreams, d) self-development, e) perseverance, f) courage, g) commitment, h) happiness, and i) regret, (2) moral values related to fellow human beings. a) empathy, b) cooperation, c) caring, d) appreciation, e) empowerment, f) regret, and g) loyalty, (3) moral values related to God. a) Gratitude, b) Trust, c) Recognition of God's power, d) Petition, and e) Service, (4) Moral values related to the environment. a) Responsibility, b) awareness, and c) care. Keywords: values, morals, novels, literary sociology
Makna Pesan Ekologis Dalam Pentas Tuno Wujo Zaini, Zaini; Wissang, Imelda Oliva; K.Keban, Sirilus Karolus
Kopula: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pendidikan Vol. 6 No. 2 (2024): Oktober
Publisher : Program Studi Magister Pendidikan Bahasa Indonesia FKIP Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/kopula.v6i2.5484

Abstract

Abstrak Permasalahan dalam penelitian ini yaitu bagaimanakah makna pesan ekologis dalam pentas Tuno Wujo? Tujuan penelitian untuk mendeskripsikan makna pesan ekologis dalam pentas Tuno Wujo. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Metode pengumpulan data yang digunakan dengan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sumber data dalam penelitian ini nara sumber, video pementasan, teks teater Tuno Wujo. Berdasarkan hasil analisis data, terdapat makna pesan ekologis dalam pementasan Tuno Wujo, yakni ( 1) menjaga relasi dengan Tuhan melalui ketekunan dan setia, moral yang tinggi, berjuang dan bekerja keras selalu bersyukur atas setiap pemberian Tuhan dalam alam semesta ini, (2) menjaga relasi dengan sesama terbuka, saling mendengarkan, saling membantu, selalu semangat dan penuh harapan, seperti alam yang selalu memberi harapan, memberi tanda, mengingatkan manusia dalam menata kehidupannya, (3) menjaga relasi dengan alam lingkungan dengan sikap berani, berjuang, dan berkorban, (4) menjaga relasi dengan diri dengan memiliki keterbukaan dan ketulusan, dan (5) menjaga relasi dengan adat budaya dengan penuh tanggung jawab, kerja keras, korban, cinta budaya. Kata kunci: makna, pesan, ekologi, pentas
Keterampilan Guru Dalam Pengelolaan Kelas Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas X Di SMAK St Fransiskus Asisi Larantuka Teluma, Maria Leto; Wissang, Imelda Oliva; Mario Leu, Yoakim Yolanda
Kopula: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pendidikan Vol. 6 No. 2 (2024): Oktober
Publisher : Program Studi Magister Pendidikan Bahasa Indonesia FKIP Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/kopula.v6i2.5489

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan keterampilan guru dalam pengelolaan kelas pada mata pelajaran Bahasa Indonesia terhadap Siswa Kelas X di SMAK Santo Fransiskus Asisi Larantuka. Teori yang digunakan dalam penelitian teori beajar dan pembelajaran. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini, yakni (1) keterampilan bertanya guru (2) keterampilan memberikan penguatan (3) keterampilan menjelaskan (4) keterampilan membuka dan menutup pelajaran (5) keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil (6) Keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan (7) keterampilan mengelola kelas (8) keterampilan mengadakan variasi. Kata kunci: keterampilan guru, pengelolaan kelas Abstract: This research aims to describe teachers' skills in classroom management in Indonesian language subjects for Class X students at SMAK Santo Fransiskus Asisi Larantuka. Theories used in learning and learning theory research. This research uses a qualitative descriptive method. The results of this research are (1) teacher questioning skills (2) strengthening skills (3) explaining skills (4) opening and closing lesson skills (5) skills in guiding small group discussions (6) small group and individual teaching skills (7) skills managing the class (8) skills in holding variations. Key words: teacher skills, classroom management
The Meaning Of The Respectful Attitude Of The Lamaholot People In The Short Story Koda By Silvester Petara Hurit Wissang, Imelda Oliva
KREDO : Jurnal Ilmiah Bahasa dan Sastra Vol 8, No 2 (2025): JURNAL KREDO VOL 8 NO 2 TAHUN 2025
Publisher : Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24176/kredo.v8i2.14750

Abstract

Abstract  This study aims to describe the meaning of respectful attitude of the Lamahholot community in the short story Koda by Silvester Petara Hurit. The attitude of life of the Lamaholot community, including the attitude of respect, is something that is inherent in the self, a habit that is carried out from generation to generation which describes the characteristics of the identity of the Lamaholot people who obediently maintain relationships with God, others, the universe, the environment, and themselves. The research method uses a qualitative descriptive method that intends to understand the phenomena experienced by the research subject such as behavior, perception, motivation, action, and others. The results of the study can be concluded that the meaning of the attitude of respect for the Lamahholot community in the short story Koda by Silvester Petara Hurit, as follows (1) the attitude of respect has the meaning of protecting, protecting, maintaining, guarding, (2) the attitude of obedience and obedience has the meaning of appreciating, accepting, recognizing, respecting, (3) courageous and critical attitude means openness, courage, responsibility to instill and maintain noble values such as honesty, (4) religious attitude means maintaining harmony, maintaining faith, openness, responsibility, and (5) attitude to maintain cultural heritage means respect, care, care and responsibility.  AbstrakPenelitian ini bertujuan mendeskripsikan makna sikap penghormatan masyarakat Lamahholot dalam cerpen Koda karya Silvester Petara Hurit. Sikap hidup masyarakat Lamaholot termasuk sikap penghormatan merupakan sesuatu yang melekat dalam diri, kebiasaan yang dijalankan turun temurun yang menggambarkan ciri identitas masyarakat Lamaholot yang taat menjaga hubungan dengan Tuhan, sesama, alam semesta, lingkungan, dan diri sendiri. Metode penelitian menggunakan  metode deskriptif kualitatif yang bermaksud memahami fenomena-fenomena apa yang dialami subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain. Hasil penelitian dapat disimpulkan makna sikap penghormatan masyarakat Lamahholot dalam cerpen Koda karya Silvester Petara Hurit, sebagai berikut (1) sikap penghargaan memiliki makna melindungi, menjaga, memelihara, mengawal, (2) sikap patuh dan taat memiliki makna menghargai, menerima, mengakui, menghormati, (3) sikap berani dan kritis memiliki makna keterbukaan, keberanian, tanggung jawab menanamkan dan mempertahankan nilai-nilai luhur seperti kejujuran, (4) sikap religious memiliki makna menjaga keharmonisan, menjaga iman, keterbukaan, tanggung jawab, dan (5) sikap menjaga warisan budaya memiliki makna menghargai, menjaga, peduli dan tanggung jawab.
IMAGINASI DAN KREATIVITAS PENGARANG DALAM NILAI SOSIAL CERPEN PENCURI KARYA SILVESTER PETARA HURIT Wissang, Imelda Oliva; Sili, Maria Somi
Jurnal Education and Development Vol 13 No 3 (2025): Vol 13 No 3 September 2025
Publisher : Institut Pendidikan Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37081/ed.v13i3.7469

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan imaginasi dan kreativitas pengarang dalam nilai sosial cerpen Pencuri karya Silvester Petara Hurit. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan kritik sastra yang menganalisis cerpen dengan menemukan nilai sosial sebagai kelebihan cerpen dan aspek teknis kebahasaan sebagai kekuarangan cerpan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat nilai sosial dalam cerpen Pencuri karya Silvester Petara Hurit ini, dapat disimpulkan, yakni (1) nilai sosial sebagai norma dan moralitas dalam masyarakat, (2) nilai sosial yang menciptakan kesenjangan sosial, dan (3) nilai sosial sebagai sistem hukum dan keadilan.