Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh pertumbuhan ekonomi, jumlah penduduk, penanaman modal dalam negeri (PMDN), dan deforestasi terhadap Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) di provinsi-provinsi Pulau Kalimantan, Indonesia, selama periode 2019 hingga 2024. Studi ini dilatarbelakangi oleh dinamika dan ketimpangan kondisi lingkungan antarwilayah, di mana pembangunan ekonomi berlangsung di tengah tekanan ekologis yang signifikan. Dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan regresi data panel melalui model efek tetap (Fixed Effect Model), penelitian ini menangkap variasi spasial dan temporal IKLH sebagai respons terhadap faktor-faktor sosial ekonomi dan lingkungan. Hasil empiris menunjukkan bahwa jumlah penduduk memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap IKLH, yang mengindikasikan bahwa wilayah dengan populasi besar cenderung memiliki pengelolaan dan infrastruktur lingkungan yang lebih baik. Sebaliknya, penanaman modal dalam negeri menunjukkan pengaruh negatif dan signifikan, yang menunjukkan bahwa aliran investasi saat ini belum sepenuhnya sejalan dengan praktik pembangunan yang berkelanjutan. Sementara itu, pertumbuhan ekonomi dan deforestasi tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan, meskipun arah koefisiennya sesuai dengan teori. Temuan ini menegaskan bahwa hubungan antara pembangunan dan kualitas lingkungan bersifat kompleks dan saling terkait. Oleh karena itu, penting untuk mengintegrasikan aspek lingkungan ke dalam perencanaan investasi daerah dan strategi pengelolaan penduduk. Penelitian ini memberikan kontribusi pada literatur ekonomi lingkungan di negara berkembang serta menawarkan rekomendasi kebijakan berbasis data untuk menyeimbangkan pertumbuhan ekonomi dengan keberlanjutan ekologi, khususnya di wilayah yang kaya sumber daya seperti Kalimantan.
Copyrights © 2025