Literasi keuangan menjadi kompetensi yang penting dimiliki masyarakat karena tingkat literasi keuangan masyarakat dapat menopang pertumbuhan ekonomi, namun berdasarkan data yang dirilis OJK tahun 2022, indeks literasi keuangan Indonesia masih 49,68 % well literate, sisanya pada skala sufficient dan less literate. Kurangnya literasi keuangan menjadi masalah di lingkungan pendidikan pesantren salah satunya di pondok pesantren Roudlotun Nafiyah Pasuruan, sehingga perlu adanya edukasi keuangan. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti perbandingan literasi keuangan santri pondok pesantren roudlotun nafiyah pasuruan, sebelum dan sesudah mendapatkan edukasi keuangan. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif deskriptif dengan alat analisi SPSS 26, peneliti memberikan pre test kepada 40 santri mahasiswa di pondok pesantren Roudlotun Nafiyah Pasuruan, kemudian dilanjut edukasi keuangan tentang literasi keuangan dengan empat indikator yaitu pengetahuan umum keuangan pribadi, tabungan dan pinjaman, asuransi dan investasi, hasil edukasi keuangan diukur dengan post test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat literasi keuangan santri mahasiswa di pondok pesantren Roudlotun Nafiyah Pasuruan sebelum diberikan edukasi keuangan adalah rendah dan indeks less literate, kemudian setelah diberikan edukasi keuangan tingkat literasi keuangan tetap rendah tapi, indeks sufficient literate. Berdasarkan uji beda t-test, terdapat perbedaan yang signifikan literasi keuangan santri mahasiswa di pondok pesantren Roudlotun Nafiyah Pasuruan sebelum dan sesudah diberikan edukasi keuangan.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2023