Informasi debit masuk bendungan sangat krusial untuk pengelolaan sumber daya air di Bendungan Sutami, Daerah Aliran Sungai (DAS) Brantas Hulu, Jawa Timur. Tantangan utama dalam penelitian ini adalah konversi data curah hujan dasarian menjadi informasi debit yang mampu menghadapi kendala terkait konsistensi sehingga memerlukan pendekatan yang lebih robust melalui validasi silang. Penelitian ini mengevaluasi persamaan regresi ridge dan stepwise dengan pendekatan jeda untuk menyusun persamaan curah hujan-debit menggunakan data curah hujan wilayah menggunakan enam raster untuk periode Januari I 2021–Desember III 2023 (108 dasarian). Pemilihan jeda dilakukan melalui analisis korelasi, dengan korelasi negatif sebagai batas penentuan. Regresi stepwise dioptimalkan secara bertahap hingga jeda maksimum, sedangkan regresi ridge diuji dengan rentang lambda 0–50. Persamaan yang dihasilkan divalidasi menggunakan metode validasi silang dengan rasio pembagian data 50:50. Hasil menunjukkan bahwa metode interpolasi Inverse Distance Weighting (IDW) menghasilkan persamaan terbaik, dengan regresi stepwise optimal pada lima variabel prediktor dan regresi ridge pada lambda 0,40. Nilai Mean Absolute Error (MAE) dan koefisien korelasi menunjukkan bahwa persamaan tergeneralisasi dapat menghasilkan galat rendah. Penelitian ini merekomendasikan penggunaan informasi debit permukaan yang dikonversi dari data curah hujan sebagai pengganti parameter sifat hujan dalam perencanaan operasional bendungan, dengan evaluasi bulanan untuk memastikan akurasi model. Kolaborasi antarinstansi disarankan untuk mendukung analisis lanjutan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa informasi debit yang dihasilkan mampu mendukung pengelolaan operasional Bendungan Sutami dengan tingkat akurasi yang memadai untuk aplikasi praktis.
Copyrights © 2025