Keluhan pasien di ruang intensif sering kali disebabkan oleh komunikasi yang kurang efektif dan minimnya penerapan sikap caring oleh perawat. Pelatihan caring behaviour berbasis teori Swanson menjadi strategi efektif untuk meningkatkan kompetensi perawat, kualitas pelayanan, dan kepuasan pasien. Pendekatan caring mencakup enabling, doing for, maintaining belief, being with, dan knowing, yang membantu perawat memberikan layanan lebih empatik. Penelitian ini menggunakan desain quasi-experimental dengan sampel 42 perawat yang dipilih melalui proportionate stratified random sampling. Kelompok intervensi menerima pelatihan caring, sementara kelompok kontrol mendapat pelatihan berbasis SOP rumah sakit. Evaluasi dilakukan melalui pre-test dan post- test menggunakan instrumen berbasis teori Swanson dengan 20 item skala likert lima tingkat. Analisis data menggunakan uji t-test menunjukkan peningkatan signifikan dalam kemampuan perawat menangani keluhan pasien (p kurang dari 0,05). Peningkatan terjadi pada aspek doing for (bantuan sesuai kebutuhan pasien) dan knowing (pemahaman terhadap kebutuhan pasien dan keluarga). Pelatihan caring terbukti lebih efektif dibandingkan pelatihan berbasis SOP rumah sakit. Oleh karena itu, pelatihan ini perlu diterapkan secara berkala dalam pengembangan profesional perawat guna meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan dan kepuasan pasien.
Copyrights © 2025