Pertumbuhan kendaraan bermotor di wilayah Yogyakarta yang tidak diimbangi dengan peningkatan infrastruktur lalu lintas yang memadai telah menyebabkan berbagai permasalahan, khususnya pada titik simpang jalan. Salah satu simpang yang mengalami kepadatan signifikan adalah simpang bersinyal Jalan Selokan Mataram – Jalan Wahid Hasyim, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kinerja simpang tersebut dengan menggunakan parameter kinerja lalu lintas, yaitu derajat kejenuhan (DJ), tundaan rata-rata (Ti), panjang antrian (Q), dan kapasitas (C), sesuai metode Pedoman Kapasitas Jalan Indonesia (PKJI) 2023.Metode penelitian yang digunakan adalah survei lalu lintas pada hari sibuk dan hari libur pada tiga periode waktu (pagi, siang, dan sore), serta pengukuran langsung data geometri jalan dan waktu sinyal. Data kemudian dianalisis untuk memperoleh kinerja tiap lengan simpang (utara, selatan, timur, barat). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi perbedaan signifikan antara kondisi hari sibuk dan hari libur, terutama pada pendekat timur dan barat yang memiliki derajat kejenuhan (DJ) lebih dari 1 dan tundaan yang sangat tinggi, yaitu hingga 895,9 detik/SMP pada kondisi eksisting.Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa simpang Selokan Mataram – Wahid Hasyim dalam kondisi eksisting belum bekerja secara efisien, terutama pada jam-jam sibuk dan pendekat dengan volume lalu lintas tinggi. Diperlukan evaluasi lanjutan terkait pengaturan fase sinyal dan kemungkinan rekayasa lalu lintas lainnya guna meningkatkan efisiensi simpang serta mengurangi risiko kemacetan dan kecelakaan.
Copyrights © 2025