Pendahuluan: Wilayah pesisir, seperti yang terjadi di Puskesmas Kaleroang, menghadapi tantangan dalam penyediaan layanan kesehatan yang optimal, yang berimbas pada rendahnya tingkat pemanfaatan layanan kesehatan oleh masyarakat setempat, hal ini dibuktikan dengan data bahwa jumlah kunjungan ibu hamil di Puskesmas Kaleroang pada tahun 2021, 22,8 % tahun 2022 28,8 %, dan di tahun 2023 sebesar 24,7%. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pemanfaatan layanan kesehatan ibu dan anak di wilayah pesisir, khususnya di Puskesmas Kaleroang. Metode: Metode penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional study yang dilaksanakan pada bulan juli 2024 di puskesmas Kaleroang dengan populasi penelitian sebanyak 1425 orang. Pengambilan sampel dengan cara cluster random sampling sebanyak 104 orang, alat pengumpulan data menggunakan kuesioner. Data yang di peroleh melakukan uji chi square dan uji regeresi logistic, dengan baplikasi spss versi 25.0. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan pendidikan, pengetahuan, sikap, pendapatan dan sosial budaya terhadap pemanfaatan layanan kesehatan ibu dan anak wilayah pesisir di Puskesmas Kaleroang secara signifikan (p < 0,05). Pendidikan dengan nilai (p value 0,000, OR = 10.000) menjadi faktor paling berpengaruh terhadap pemanfaatan layanan kesehatan ibu dan anak wilayah pesisir di puskesmas kaleroang. Kesimpulan: Pemanfaatan layanan kesehatan ibu dan anak di wilayah pesisir, khususnya di Puskesmas Kaleroang, dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik dari sisi individu maupun fasilitas layanan kesehatan. Oleh karena itu, diperlukan Upaya untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat dengan memberikan penyuluhan tentang layanan KIA terutama tentang semua jenis layanan KIA agar pemanfaatan layanan KIA dapat komprhensif
Copyrights © 2025