Fenomena Friend with benefit (FWB) di kalangan remaja di Kota Bandar Lampung merupakan bentuk pergeseran nilai dalam memahami hubungan antara laki-laki dan perempuan. Friend with benefit adalah hubungan pertemanan yang disertai aktivitas seksual tanpa komitmen emosional atau ikatan pernikahan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis fenomena tersebut dari perspektif hukum keluarga Islam serta menggambarkan praktik dan alasan remaja terlibat dalam hubungan friend with benefit. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan metode pengumpulan data melalui wawancara terhadap delapan informan berusia 18–24 tahun. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa beberapa faktor, seperti tekanan lingkungan, kebutuhan biologis, dan penolakan komitmen, mendorong remaja terlibat dalam hubungan friend with benefit (FWB). Menurut perspektif hukum keluarga Islam, praktik FWB ini dianggap menyimpang dan diharamkan karena bertentangan dengan prinsip pernikahan yang sah. Pernikahan adalah satu-satunya cara yang dibenarkan dalam Islam untuk memenuhi kebutuhan biologis dan emosional. Oleh karena itu, edukasi moral dan agama dari orang tua, sekolah, dan tokoh agama sangat penting untuk mencegah meluasnya fenomena ini.
Copyrights © 2025