Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya peran pegawai dalam mendukung efektivitas kinerja organisasi, khususnya pada instansi pemerintah daerah yang memiliki tugas strategis dalam menjaga ketertiban umum dan memberikan pelayanan darurat. Kinerja pegawai tidak hanya dipengaruhi oleh faktor internal individu, tetapi juga oleh gaya kepemimpinan, budaya kerja, dan tingkat pendidikan yang membentuk motivasi kerja. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh gaya kepemimpinan, budaya kerja, dan tingkat pendidikan terhadap kinerja pegawai, baik secara langsung maupun tidak langsung melalui motivasi sebagai variabel intervening. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian asosiatif kausal. Populasi penelitian adalah seluruh pegawai pada Dinas Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Solok dengan jumlah sampel yang ditentukan melalui teknik total sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner. Analisis data menggunakan metode Structural Equation ModelingPartial Least Square (SEM-PLS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) gaya kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi dan kinerja pegawai; (2) budaya kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi dan kinerja pegawai; (3) tingkat pendidikan berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi dan kinerja pegawai; (4) motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai; serta (5) motivasi terbukti mampu memediasi secara parsial pengaruh gaya kepemimpinan, budaya kerja, dan tingkat pendidikan terhadap kinerja pegawai. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa peningkatan kinerja pegawai sangat dipengaruhi oleh penerapan gaya kepemimpinan yang efektif, penguatan budaya kerja yang positif, dan peningkatan kualitas pendidikan pegawai, dengan motivasi sebagai faktor penggerak yang memperkuat pengaruh ketiga variabel tersebut.
Copyrights © 2025