Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mengenai proses penciptaan Tari Arkana sebagai bentuk representasi adat dan dan kebudayaan lokal di Kabupaten Purbalingga. Tari Arkana merupakan tari kreasi baru yang ide dasarnya berasal dari pengalaman masa lalu koreografer mengenai padamnya energi listrik akibat digunakan secara tidak efisien. Teori yang digunakan yaitu menggunakan teori dari Sumandyo Hadi (2012) yang menjelaskan bahwa proses penciptaan karya tari melalui tiga tahapan yaitu tahap eksplorasi yang dilakukan dengan menggali ide dan mencari referensi gerak, tahap improvisasi yaitu pengembangan gerak menjadi ragam yang lebih ekspresif, yang terakhir tahap komposisi atau proses penyusunan dari awal hingga menjadi suatu karya tari yang utuh. Metode yang dipakai dalam penelitian ini yaitu menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data observasi, wawancara, dan dokumentasi. Berdasarkan dari hasil penelitian ini menunjukan bahwa dapat disimpulkan bahwa Tari Arkana ini tidak hanya menonjolkan keindahan estetika gerak saja, tetapi juga berhasil menyampaikan pesan moral mengenai pentingnya kesadaran dalam menghemat energi listrik secara bijak melalui konsep cerita dalam karya tari ini. Tari ini menonjolkan keunikan ragam gerak tari khas Banyumasan, serta properti yang menjadi simbol pergeseran budaya dari masa kini ke masa lalu, serta iringan musik gending Banyumasan dengan cletukan khas yang memperkuat identitas lokal.
Copyrights © 2025