Nyeri pada patah tulang dapat terjadi karena cedera, beberapa retakan terjadi secara opsional pada siklus penyakit seperti osteoporosis yang menyebabkan retakan neurotik. Sensasi nyeri timbul karena adanya rangsangan trauma atau stimulasi kimia, termal, dan mekanis yang berpotensi menimbulkan kerusakan. Berdasarkan patofisiologi nyeri maka kontrol yang baik dikaitkan dengan morbditas serta mortilitas yang lebih rendah. Analgesia multimodal telah menjadi pilihan manajemen nyeri yang lebih disukai dalam prosedur ortopedi dengan memanfaatkan lebih dari satu cara untuk mengatasi nyeri pasca bedah. Penelitian ini berupa studi kasus yang cenderung memperhatikan kajian farmakologi penatalaksanaan analgesia multimodal yang diberikan dan respon hemodinamik yang ditunjukkan. Analgesia multimodal didasarkan pada prinsip bahwa menggabungkan analgesik dengan berbagai mode akan menghasilkan pengendalian nyeri yang lebih baik dan lebih minimal efek samping melalui penghematan opioid. Upaya analgesia multimodal telah menunjukkan hasil yang menjanjikan dalam mencapai pengendalian nyeri yang memadai dan mengurangi penggunaan opioid.
Copyrights © 2025