Industri pengolahan ikan bandeng (Chanos chanos) di Indonesia menghasilkan limbah berupa sisik dalam jumlah besar. Sisik kaya akan kolagen yang berpotensi dimanfaatkan sebagai bahan aktif dalam produk perawatan kulit. Penelitian ini bertujuan menentukan konsentrasi optimal kolagen sisik bandeng dalam formulasi losion berdasarkan parameter toksisitas akut dermal dan sifat fisikokimia. Kolagen diekstraksi dan diformulasikan ke dalam losion dengan konsentrasi 0%, 1%, 3%, dan 5%. Sifat fisikokimia yang diuji meliputi daya sebar, viskositas, dan pH. Sementara itu, toksisitas akut dermal dievaluasi pada mencit betina (Mus musculus) melalui analisis histopatologi kulit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh formulasi losion memenuhi standar mutu fisikokimia yang dipersyaratkan. Peningkatan konsentrasi kolagen menurunkan daya sebar, tetapi meningkatkan viskositas, dengan nilai pH tetap berada dalam kisaran aman. Uji toksisitas dermal tidak menunjukkan tanda-tanda toksisitas maupun kematian pada hewan uji. Analisis histopatologi menunjukkan bahwa konsentrasi kolagen lebih tinggi menurunkan ketebalan epitel dan jumlah sel inflamasi, sekaligus meningkatkan angiogenesis pada jaringan kulit. Dengan demikian, losion kolagen sisik bandeng dinyatakan aman untuk penggunaan topikal serta berpotensi dikembangkan sebagai produk perawatan kulit dengan mutu fisikokimia yang baik.
Copyrights © 2025