Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

USAHA MEMPRODUKSI SABUN KOLAGEN DENGAN BAHAN KOLAGEN DARI SISIK IKAN BANDENG (Chanos chanos) DI BUDURAN-SIDOARJO Suseno, Suseno; Listyaningrum, Niken Prawesti; Wilujeng, Arum Fristia
Chanos Chanos Vol 20, No 1 (2022): Chanos chanos
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Sidoarjo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (295.995 KB) | DOI: 10.15578/chanos.v20i1.10523

Abstract

The milkfish processing process produces waste in the form of milkfish scales. In order to apply the Zero waste principle, milkfish scales can be used as collagen. Collagen is the main structural protein in the connective tissue of animal skin and bones. The production of collagen can be done through an extraction process and there are two ways of extraction that can be done, namely conventional extraction using solvents and enzymatic extraction using protease enzymes. The reason the author took the title business of producing collagen soap with collagen from milkfish scales (Chanos chanos) was to determine the level of consumer preference for collagen soap and the business costs of producing collagen soap. This research is an experimental study by giving treatment with different concentrations of collagen in 1%, 2% and 3% soap. The results showed that the difference in the concentration of collagen in collagen soap did not have a significant effect on organoleptic tests and consumer preferences. The highest value based on organoleptic tests and consumer preferences was found in the addition of 2% collagen.
Analysis of the Implementation of Good Manufacturing Practice (GMP) and Sanitation Standard Operating Procedure (SSOP) in the Processing of Cuttlefish (Sepia sp.) Fillets: Analisis Penerapan Good Manufacturing Pratice (GMP) dan Sanitation Standard Operating Procedure (SSOP) pada Proses Pengolahan Sotong (Sepia sp.) Fillet Listyaningrum, Niken Prawesti; Hamida, Jurnaliza; Rumiyati, Sri
jurnal makanan tropis dan teknologi agroindustri Vol 6 No 02 (2025): July
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The increasing production of cuttlefish in Indonesia has driven the demand for quality assurance and food safety, particularly in the form of frozen fillets. This study aims to analyze the implementation of Good Manufacturing Practices (GMP) and Sanitation Standard Operating Procedures (SSOP) in the processing of cuttlefish (Sepia sp.) fillets at PT XYZ, Pati Regency, Central Java. The research was conducted using a descriptive method through direct observation, interviews with relevant personnel, and documentation of production activities. The results showed that the company consistently applies GMP and SSOP principles from raw material reception to final product distribution. Sanitation procedures are strictly enforced, including the use of standardized chemicals, pest control, and regular employee training. Moreover, the company utilizes modern freezing technology such as Contact Plate Freezer (CPF) to maintain product quality and extend shelf life. The implementation of GMP and SSOP has proven effective in ensuring the hygiene, quality, and safety of the processed cuttlefish fillets.
Evaluasi toksisitas akut dan karakteristik fisikokimia losion kulit berbasis kolagen sisik ikan bandeng (Chanos chanos) Wahyu, Yus Isnainita; Listyaningrum, Niken Prawesti; Hariyono, Cita Mahardika; Astuti, Widdy; Harsanto, Soni; Sutrisno, Sutrisno
Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol. 28 No. 8 (2025): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 28(8)
Publisher : Department of Aquatic Product Technology IPB University in collaboration with Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia (MPHPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17844/qwb8rs46

Abstract

Industri pengolahan ikan bandeng (Chanos chanos) di Indonesia menghasilkan limbah berupa sisik dalam jumlah besar. Sisik kaya akan kolagen yang berpotensi dimanfaatkan sebagai bahan aktif dalam produk perawatan kulit. Penelitian ini bertujuan menentukan konsentrasi optimal kolagen sisik bandeng dalam formulasi losion berdasarkan parameter toksisitas akut dermal dan sifat fisikokimia. Kolagen diekstraksi dan diformulasikan ke dalam losion dengan konsentrasi 0%, 1%, 3%, dan 5%. Sifat fisikokimia yang diuji meliputi daya sebar, viskositas, dan pH. Sementara itu, toksisitas akut dermal dievaluasi pada mencit betina (Mus musculus) melalui analisis histopatologi kulit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh formulasi losion memenuhi standar mutu fisikokimia yang dipersyaratkan. Peningkatan konsentrasi kolagen menurunkan daya sebar, tetapi meningkatkan viskositas, dengan nilai pH tetap berada dalam kisaran aman. Uji toksisitas dermal tidak menunjukkan tanda-tanda toksisitas maupun kematian pada hewan uji. Analisis histopatologi menunjukkan bahwa konsentrasi kolagen lebih tinggi menurunkan ketebalan epitel dan jumlah sel inflamasi, sekaligus meningkatkan angiogenesis pada jaringan kulit. Dengan demikian, losion kolagen sisik bandeng dinyatakan aman untuk penggunaan topikal serta berpotensi dikembangkan sebagai produk perawatan kulit dengan mutu fisikokimia yang baik.
Optimasi pembuatan garam Ulva lactuca menggunakan response surface methodology: Optimization production process of Ulva lactuca salt using response surface methodology Listyaningrum, Niken Prawesti; Khairunnisa, Anis; Cesrany, Mahaldika; Farida, Iftachul; Astiana, Ika; Utari, Siluh Putu Sri Dia; Niken Prawesti; Lailatussifa, RR Radipta; Kurniawati, Made Devi; Kusuma, Ni Kadek Sita Anyaniti; Murtiningsih, Ni Made Ayu Meylia
Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol. 28 No. 2 (2025): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 28(2)
Publisher : Department of Aquatic Product Technology IPB University in collaboration with Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia (MPHPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17844/jphpi.v28i2.62123

Abstract

Rumput laut Ulva lactuca merupakan bahan baku potensial dalam pengembangan garam fungsional. Kendala yang dihadapi ialah rendemen yang masih rendah. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan kondisi proses optimum pada produksi garam U. lactuca berdasarkan persentase rendemen tertinggi, mutu kimia, dan sensori menggunakan metode Response Surface Methodology dengan desain Box-Behnken (BBD). Metode pembuatan garam rumput laut menggunakan tiga variabel dengan tiga tingkatan, yakni rasio penambahan tepung U. lactuca dan pelarut akuades (A = 1:5, 1:10, 1:15), waktu ekstraksi (B = 10, 15, dan 30 menit), dan suhu ekstraksi (C = 40, 55, dan 70oC). Kombinasi ketiga faktor tersebut menghasilkan 15 percobaan. Model persamaan diuji dengan analisis varian (ANOVA) dengan α = 0.05. Garam U. lactuca hasil optimasi diuji mutu kimia, cemaran logam berat, dan karakteristik sensori. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan optimum dalam menghasilkan rendemen garam rumput laut tertinggi, yakni rasio tepung dan pelarut sebesar 1:13,5, waktu ekstraksi selama 12 menit, dan suhu ekstraksi 70oC. Perlakuan tersebut menghasilkan respons rendemen sebesar 31,81±1,63%, yang memiliki perbedaan 0,82% dibandingkan respons prediksi 31,55%. Garam U. lactuca yang dihasilkan memiliki kadar abu 59,970%, protein 3,586%, lemak 0,25%, karbohidrat 15,46%, dan air 10,49%, kadar NaCl 27,31%, yodium <0,35%, kadmium 0,07 mg/kg, merkuri <0,002 mg/kg, dan timbal 3,6 mg/kg. Nilai respons sensori garam U. lactuca untuk atribut warna butiran, warna larutan, rasa, aroma, mouthfeel, flavor, aftertaste, dan overall berkisar pada rentang 4,2±1,69 (agak tidak suka) hingga 4,8±1,21 (netral).