Perubahan gaya hidup mahasiswa yang serba cepat telah mendorong pergeseran perilaku konsumsi makanan ke arah yang lebih praktis. Makanan Ready-to-Eat (RTE) menjadi salah satu pilihan yang semakin populer karena kemudahan dalam penyajiannya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perilaku pembelian makanan segar dan RTE pada mahasiswa berdasarkan karakteristik sosio-demografis serta mengidentifikasi potensi pengembangan produk RTE. Metode penelitian yang digunakan adalah survei kuantitatif dengan 430 responden mahasiswa yang berdomisili di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Data dianalisis menggunakan statistik deskriptif dan uji chi-square. Hasil menunjukkan bahwa mayoritas mahasiswa masih mengonsumsi makanan segar secara rutin, sedangkan RTE lebih sering dikonsumsi beberapa kali dalam sebulan sebagai solusi praktis. Faktor sosio-demografis seperti usia, jenis kelamin, universitas, dan pengeluaran bulanan memiliki hubungan yang signifikan terhadap perilaku konsumsi makanan, khususnya pada kategori RTE. Kemudahan penyajian menjadi alasan utama pemilihan RTE oleh 84,9% responden. Meskipun pembelian makanan segar lebih dominan dilakukan secara offline, pembelian RTE menunjukkan kecenderungan meningkat melalui online, membuka peluang pengembangan pemasaran digital dan penjualan e-commerce. Temuan ini mengindikasikan potensi besar untuk mengembangkan produk RTE yang sehat, terjangkau, dan variatif, dengan strategi promosi yang disesuaikan dengan karakteristik mahasiswa.
Copyrights © 2025