Lembaga Pemasyarakatan memiliki peran strategis dalam membina narapidana agar mampu kembali beradaptasi di masyarakat secara produktif. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi efektivitas program tersebut melalui pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari aspek input, narapidana terlibat aktif dalam setiap tahapan budidaya meskipun masih terdapat keterbatasan sumber daya manusia dan minimnya kerja sama eksternal. Dari sisi proses, program telah memiliki Standar Operasional Prosedur (SOP) dan sarana yang memadai, namun pelaksanaan masih manual serta kurang dukungan teknis lanjutan. Dari aspek hasil, program memberikan dampak positif berupa peningkatan keterampilan, perubahan perilaku lebih mandiri, serta keberlanjutan pada beberapa mantan narapidana setelah bebas. Kendati demikian, pemasaran hasil budidaya dan intensitas pelatihan masih terbatas. Penelitian ini menegaskan perlunya peningkatan kompetensi petugas, penguatan kemitraan strategis, serta dukungan kebijakan dan anggaran agar program budidaya maggot dapat menjadi model pembinaan kemandirian yang berkelanjutan dan efektif dalam menekan residivisme
Copyrights © 2025