Kelompok tani ternak (KTT) memegang peran penting dalam meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan peternak. Namun, keberhasilan kelompok ini sangat bergantung pada kepuasan anggota terhadap kinerja kelembagaannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi tingkat kepuasan anggota kelompok tani ternak menggunakan Customer Satisfaction Index (CSI) dan menganalisis kinerja kelembagaan melalui Importance-Performance Analysis (IPA). Metode penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik survei terhadap 90 anggota kelompok tani ternak di Kabupaten Barru, Provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia. Data dikumpulkan melalui kuesioner untuk mengukur tingkat kepentingan dan kinerja berbagai aspek kelembagaan, seperti kepemimpinan, manajemen keuangan, pelatihan, akses pasar, dan dukungan pemerintah. Hasil analisis CSI menunjukkan tingkat kepuasan anggota sebesar 73% (0.73) dan 78% (0.78), yang termasuk dalam kriteria "puas" (skala 0.66–0.80). Namun, pada kelompok pemula, nilai CSI 34% mengindikasikan kepuasan yang belum optimal, sehingga diperlukan peningkatan kinerja. Hasil analisis CSI menunjukkan tingkat kepuasan anggota sebesar 34%, yang termasuk dalam kategori puas. Sementara itu, analisis IPA mengidentifikasi beberapa atribut yang perlu ditingkatkan, seperti transparansi keuangan, efektivitas pelatihan, dan distribusi bantuan pemerintah. Di sisi lain, aspek kepemimpinan dan kohesi kelompok dinilai sudah memenuhi harapan anggota. Implikasi dari penelitian ini menekankan perlunya peningkatan transparansi dan pelibatan anggota dalam pengambilan keputusan untuk memperkuat kepercayaan dan partisipasi aktif. Temuan ini dapat menjadi acuan bagi penyuluh pertanian dan pemangku kebijakan dalam merancang program pemberdayaan kelompok tani ternak yang lebih efektif dan berorientasi pada kebutuhan anggota.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025