Peningkatan angka harapan hidup di Indonesia menyebabkan bertambahnya jumlah penduduk dalam kategori kelompok rentan, seperti lansia, anak-anak, ibu hamil, dan penyandang disabilitas. Hal ini mendorong perlunya ruang publik yang lebih inklusif, termasuk taman kota. Penelitian ini merancang pengembangan fasilitas Taman Panatayuda di Kota Bandung dengan pendekatan Placemaking Concept guna meningkatkan kualitas ruang dan kesejahteraan kelompok rentan. Taman ini memiliki potensi sebagai ruang publik inklusif, namun observasi mengungkap berbagai kendala. Dari sisi aksesibilitas (Access & Linkages), terdapat jalur pedestrian yang rusak, tidak tersedianya parkir, dan minimnya rambu transportasi. Dari aspek kenyamanan (Comfort & Image), taman kurang fasilitas keamanan dan terdampak kebisingan. Dalam fungsi aktivitas (Uses & Activities), belum tersedia sarana rekreasi maupun olahraga yang ramah kelompok rentan. Sementara itu, aspek interaksi sosial (Sociability) lemah karena minim ruang berkumpul. Oleh karena itu, perencanaan mencakup pembangunan halte, revitalisasi jalur pedestrian, penyediaan fasilitas olahraga dan bermain, serta penciptaan ruang komunitas inklusif. Total estimasi anggaran sebesar Rp.436.292.647. Diharapkan, rancangan ini dapat mewujudkan taman kota yang aman, nyaman, fungsional, dan mendukung inklusi sosial
Copyrights © 2025