Kemajuan teknologi digital telah mendorong perubahan signifikan pada sistem pembayaran, termasuk implementasi Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) sebagai metode transaksi non-tunai yang praktis, efisien, dan aman. Namun, meskipun pengguna QRIS meningkat, adopsi di kalangan mahasiswa masih menghadapi kendala seperti persepsi kemudahan, keamanan, dan efisiensi yang belum optimal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh persepsi kemudahan, persepsi keamanan, dan efisiensi dalam bertransaksi digital terhadap minat penggunaan QRIS pada mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Malikussaleh. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei melalui kuesioner yang disebarkan kepada 126 responden yang dipilih menggunakan purposive sampling. Data dianalisis dengan regresi linier berganda melalui SPSS untuk menguji hubungan antar variabel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga variabel independen berpengaruh positif terhadap minat penggunaan QRIS, dengan persepsi kemudahan dan efisiensi menjadi faktor dominan yang mendorong adopsi, sementara persepsi keamanan juga berkontribusi signifikan dalam membangun kepercayaan pengguna. Penelitian ini menyimpulkan bahwa peningkatan minat mahasiswa dalam menggunakan QRIS sangat dipengaruhi oleh kombinasi aspek kemudahan, keamanan, dan efisiensi. Implikasi praktis dari penelitian ini adalah pentingnya edukasi, peningkatan infrastruktur digital, serta strategi promosi yang menekankan keunggulan QRIS untuk mendorong literasi keuangan digital di kalangan generasi muda.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025