Tuberkulosis (TB) Paru merupakan penyakit infeksi kronis yang berdampak pada fungsi pernapasan dan kualitas hidup pasien. Pasien TB sering mengalami masalah keperawatan seperti bersihan jalan napas tidak efektif, pola napas tidak efektif, serta gangguan pola tidur akibat gejala sesak napas, batuk produktif, dan penumpukan sekret. Intervensi nonfarmakologis seperti blowing balloon menjadi alternatif penting dalam meningkatkan saturasi oksigen dan membantu proses pemulihan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat penerapan blowing balloon therapy terhadap perubahan saturasi oksigen pada pasien Tuberkulosis di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD). Metode penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus berbasis asuhan keperawatan. Proses asuhan keperawatan dilakukan meliputi tahapan pengkajian, identifikasi diagnosa keperawatan prioritas, intervensi keperawatan (termasuk teknik blowing balloon selama 15-20 menit. Pengambilan data dilakukan secara observasional sebelum dan sesudah intervensi. Hasil penelitian setelah dilakukan intervensi keperawatan dengan fokus pada latihan blowing balloon , ditemukan adanya peningkatan saturasi oksigen dari 90% menjadi 100% dengan bantuan oksigen nasal kanula 4 L/menit. Selain itu, pasien mampu melakukan batuk efektif, produksi dahak berkurang, dan ada perbaikan pada frekuensi napas serta kenyamanan pernapasan. Namun, gangguan pola tidur masih dialami oleh pasien akibat keluhan batuk dan sesak malam hari. Penerapan blowing balloon therapy dapat meningkatkan saturasi oksigen dan memperbaiki fungsi pernapasan pada pasien Tuberkulosis Paru.
Copyrights © 2025