Masa balita (0–59 bulan) merupakan masa emas ( golden age ) yang sangat krusial bagi tumbuh kembang anak. Pada masa ini terjadi perkembangan otak yang sangat pesat dan pertumbuhan fisik yang menentukan kualitas hidup anak di masa depan. Salah satu indikator utama yang digunakan untuk menilai pertumbuhan balita adalah kenaikan berat badan secara proporsional dengan usia, yang mencerminkan status gizi dan kesehatan umum (Kemenkes RI, 2022). Masalah gizi pada balita, terutama berat badan kurang, masih menjadi isu kesehatan masyarakat yang signifikan di Indonesia. Intervensi non-farmakologis seperti pijat bayi, khususnya pijat nafsu makan dan pijat tradisional, mulai banyak diterapkan sebagai pendekatan komplementer dalam upaya peningkatan berat badan. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan efektivitas antara pijat nafsu makan dan pijat tradisional dalam meningkatkan berat badan balita. Metode yang digunakan adalah quasi-eksperimen dengan dua kelompok intervensi. Hasil pengukuran berat badan dilakukan sebelum dan sesudah intervensi selama empat minggu. Hasil awal menunjukkan adanya peningkatan signifikan berat badan pada kedua kelompok, namun kelompok pijat nafsu makan menunjukkan peningkatan yang lebih besar secara statistik. Penelitian ini menganjurkan penerapan pijat nafsu makan sebagai intervensi pendukung dalam program pemulihan gizi balita di masyarakat.
Copyrights © 2025