Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

POLA ASUH DAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 2 -3 TAHUN Yuliastanti, Triani; Khoiriyah, Etika
Jurnal Kebidanan VOLUME 08 No.02, DESEMBER 2016
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Estu Utomo Boyolali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35872/jurkeb.v8i02.223

Abstract

ABSTRAKPerilaku sosial (personal sosial) merupakan salah satu kategori perkembangan anak toddler yang berhubungan dengan kemampuan mandiri seperti memakai baju sendiri, pergi ke toilet sendiri, bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungannya. Perkembangan personal sosial anak toddler tidak semuanya maksimal lebih dari 25% anak toddler mengalami keterlambatan perkembangan. Keterlambatan perkembangan tersebut dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor terutama dari faktor orang tua yaitu pola pengasuhan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pola asuh, gambaran perkembangan personal sosial dan hubungan pola asuh orang tua dengan perkembangan personal sosial anak toddler. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode survey analitik dan pendekatan waktu cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua anak usia 2-3 tahun sejumlah 53, dengan teknik purposive sampling  diperoleh sampel 49 dan analisa data chi square. Hasil perhitungan chi square dengan α = 0,05, diperoleh nilai X2 hitung 11.031 dan p value = 0,004 (p < 0,05), berarti Ha diterima dan Ho ditolak. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ada hubungan pola asuh orang tua dengan perkembangan personal sosial anak usia 2-3 tahun. Kata Kunci: Pola asuh, Perkembangan personal anak usia 2 – 3 tahun.PARENTING AND CHILD DEVELOPMENT AGE 2-3 YEARSABSTRACTSocial behavior (personal social) is one category toddler child development associated with the ability to independently like to wear their own clothes, go to the toilet alone, socialize and interact with their environment. Personal social development of children toddler not all up more than 25% of children experiencing developmental delays toddler. The developmental delay can be influenced by various factors, especially on the factors parents are parenting. This study aims to describe parenting, on the development of social and personal relationships parenting parents with personal social development of children toddler. The study was conducted using analytical survey method and cross sectional approach. The population in this study were all children aged 2-3 years a number 53, by using purposive sampling obtained 49 samples and data analysis chi square. The calculation result of chi square with α = 0.05, the value of X2 count 11 031 and p value = 0.004 (p <0.05), means Ha Ho accepted and rejected. From this study we can conclude that there is a relationship with the parents' parenting personal social development of children aged 2-3 years.Keywords: parenting, personal development of children aged 2-3 years..
PENGARUH METODE ONE STUDENT ONE CLIENT (OSOC) TERHADAP KESIAPAN IBU MENYUSUI Khoiriyah, Etika; Nining Sulistyowati; Shinta Ayu Retnawati; Rizki Reza Ansardi
Jurnal Kebidanan VOLUME 16, NO.01 JUNI 2024
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Estu Utomo Boyolali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35872/jurkeb.v16i01.737

Abstract

Latar belakang: Menyusui merupakan proses alami seorang ibu dalam menyejahterakan anaknya pasca melahirkan. Pemberian ASI seringkali mengalami kegagalan salah satunya kesiapan ibu untuk menyusui. Strategi yang dapat dilakukan untuk mempersiapkan ibu menyusui yaitu dengan metode OSOC. Metode OSOC merupakan program pendampingan ibu hamil dimana satu mahasiswa mandampingin satu ibu hamil yang berkesinambungan ke masa bersalin dan nifas. Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh metode OSOC terhadap kesiapan ibu menyusui. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperiment dengan rancangan non-equivalent control group desain. Sampel sebanyak 96 ibu hamil dengan teknik puposive sampling. Hasil: penelitian ini menunjukkan hasil yang signifikan (p=0,014). Besarnya pengaruh metode osoc terhadap kesiapan ibu menyusui mempunyai kemungkinan lebih besar dibandingkan yang tidak menggunakan metode OSOC. Kesimpulan: ada pengaruh metode OSOC dalam kesiapan ibu menyusui. Kata kunci: One Studen One Client, OSOC, Kesiapan menyusui
Pemberian Nuget Tempe dan Pisang Ambon Terhadap Peningkatan Kadar Hemoglobin Ibu Hamil dengan Anemia Mulyandari, Ani; Khoiriyah, Etika; Muslim, Muslim
JIDAN: Jurnal Ilmiah Kebidanan Vol. 5 No. 2 (2025): Edisi Juli 2025
Publisher : UNIVERSITAS HAJI SUMATERA UTARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51771/jidan.v5i2.1714

Abstract

Menurut WHO anemia pada ibu hamil didefinisikan sebagai kadar hemoglobin (Hb) di bawah 11 g/dL selama trimester pertama dan ketiga, serta di bawah 10,5 g/dL selama trimester kedua. Ibu hamil dikatakan mengalami anemia ringan jika Hb antara 8-10 g/dL, anemia sedang jika antara 7-8 g/dL, dan anemia berat jika Hb kurang dari 7 g/dL. Anemia pada ibu hamil dapat menyebabkan berbagai komplikasi, termasuk keguguran, kelahiran prematur, gangguan pertumbuhan janin, dan meningkatkan risiko komplikasi persalinan. Salah satu upaya yang dapat mengatasi anemia adalah  secara non farmakologis yaitu melalui pemanfaatan bahan pangan lokal dan murah memalui pemberian nugget tempe dan pisang ambon. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbandingan efektivitas antara pemberian nugget tempe dan pisang ambon terhadap peningkatan kadar Hb ibu hamil. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Dimana terdapat efektivitas antara pemberian nugget tempe terhadap kenaikan kadar Hb dengan peningkatan dari kunjungan pertama 9,8gr/dL menjadi 10,2 gr/dL pada kunjungan kedua menjadi 10,7 gr/dL pada kunjungan ketiga, terdapat efektivitas pemberian pisang ambon terhadap kadar Hb dengan peningkatan pada kunjungan pertama 9,8 gr/dL menjadi 10,1 gr/dL saat,kunjungan kedua dan menjadi 10,5gr/dL saat kunjungan ketiga sehingga terdapat perbedaan efektivitas antara pemberian nugget tempe dan pisang ambon terhadap peningkatan kadar Hb ibu hamil dimana saat pemberian nugget tempe 0,2 gr/dL sedikit lebih unggul dibandingkan pisang ambon. Diharapkan kepada ibu hamil agar dapat meningkatkan pengetahuan terkait cara menaikan kadar Hb serta dapat mengkonsumsi olahan tempe dan pisang ambon untuk mengatasi anemia saat masa kehamilan.
Pijat Nafsu Makan Dan Pijat Tradisional Terhadap Kenaikan Berat Badan Pada Balita Yuriati, Putri; Ayu Retnowati, Shinta; Khoiriyah, Etika
JIDAN: Jurnal Ilmiah Kebidanan Vol. 5 No. 2 (2025): Edisi Juli 2025
Publisher : UNIVERSITAS HAJI SUMATERA UTARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51771/jidan.v5i2.1771

Abstract

Masa balita (0–59 bulan) merupakan masa emas ( golden age ) yang sangat krusial bagi tumbuh kembang anak. Pada masa ini terjadi perkembangan otak yang sangat pesat dan pertumbuhan fisik yang menentukan kualitas hidup anak di masa depan. Salah satu indikator utama yang digunakan untuk menilai pertumbuhan balita adalah kenaikan berat badan secara proporsional dengan usia, yang mencerminkan status gizi dan kesehatan umum (Kemenkes RI, 2022). Masalah gizi pada balita, terutama berat badan kurang, masih menjadi isu kesehatan masyarakat yang signifikan di Indonesia. Intervensi non-farmakologis seperti pijat bayi, khususnya pijat nafsu makan dan pijat tradisional, mulai banyak diterapkan sebagai pendekatan komplementer dalam upaya peningkatan berat badan. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan efektivitas antara pijat nafsu makan dan pijat tradisional dalam meningkatkan berat badan balita. Metode yang digunakan adalah quasi-eksperimen dengan dua kelompok intervensi. Hasil pengukuran berat badan dilakukan sebelum dan sesudah intervensi selama empat minggu. Hasil awal menunjukkan adanya peningkatan signifikan berat badan pada kedua kelompok, namun kelompok pijat nafsu makan menunjukkan peningkatan yang lebih besar secara statistik. Penelitian ini menganjurkan penerapan pijat nafsu makan sebagai intervensi pendukung dalam program pemulihan gizi balita di masyarakat.