Kekerasan dalam rumah tangga bukan hanya menjadi luka mendalam bagi korban langsung, melainkan juga menciptakan gelombang traumatik yang dahsyat bagi anak-anak yang menyaksikan, termasuk perilaku di lingkungan sekolah. Akan tetapi, belum banyak penelitian yang mengungkap tentang dampak kekerasan rumah tangga terhadap perilaku membolos. Tujuan penelitian ini adalah untuk memahami secara mendalam dampak menyaksikan langsung kekerasan dalam rumah tangga yang dilakukan ayah terhadap ibu dengan perilaku membolos seorang siswa di salah satu Sekolah Menengah Atas swasta di Surabaya. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara. Analisis data diolah secara deskriptif fenomenologis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku membolos siswa A tidak semata-mata merupakan bentuk ketidakdisiplinan, melainkan sebuah mekanisme aktif untuk melindungi ibunya dari tindakan kekerasan yang dilakukan oleh ayahnya. Ketidakhadiran di sekolah menjadi cara bagi siswa A untuk memantau situasi di rumah dan berupaya mencegah atau mengurangi potensi terjadinya kekerasan dalam rumah tangga terhadap ibunya.
Copyrights © 2025