Kebudayaan adalah warisan leluhur atau aset bangsa berupa hasil karya manusia yang harus dijaga dan dilestarikan agar eksistensinya tetap berkembang  diantara kebudayaan asing yang masuk. Salah satu bentuk kebudayaan yang tetap dijaga kelestariannya oleh setiap suku bangsa adalah upacara tradisional atau upacara adat. Tetapi tidak bisa dipungkiri, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta masuknya pengaruh modernisasi mengakibatkan tatanan nilai-nilai tradisi dalam masyarakat semakin luntur. Salah satu tradisi upacara adat di Sulawesi Selatan yang mulai pudar di kalangan masyarakat yaitu tradisi upacara adat maccera manurung pada masyarakat Massenrempulu Kabupaten Enrekang. Maccera manurung merupakan tradisi upacara adat kuno yang dilaksanakan satu kali selama delapan tahun dan upacara ini telah dilaksanakan beratus tahun yang lalu. Berdasarkan latar belakang diatas peneliti ingin mengetahui makna filosofi yang terkandung dalam serangkaian  tradisi upacara adat maccera manurung serta proses pelaksanaannya. Penelitian ini dilaksanakan di desa Kaluppini Kabupaten Enrekang. Peneliti menggunakan jenis penelitian etnografi dengan pendekatan kualitatif, Informan dalam penelitian ini dipilih dengan teknik  purposive random sampling. Informan dalam penelitian ini adalah Masyarakat Desa Kaluppini Sulawesi Selatan dan tokoh adat yang mengetahui persis cara pelaksanaan upacara adat maccera manurung. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: (1) Proses upacara maccera manurung dilaksanakan selama empat hari yang dimulai pada hari jumat sampai dengan hari senin. Pelaksanaannya dimulai mappabangun tanah, macce’do mayang, ma’ peong, ma’sodi gandang, Liang Wai, sipallolongana atau biasa na bilang orang disini Tuna’ ada sola Matalunna.(2) Makna filosofi yang terkandung dalam tradisi upacara adat Maccera Manurung dalam setiap tahapan pelaksanaanya. (a) Ma’pabangun tanah, masyarakat Massenrempulu meyakini tanah adalah inti dari seluruh jagad dan di maksudkan sebagai doa dalam menghadapi delapan tahun yang akan datang. (b) liwang wai pengambilan air dewata dan penentu nasib (c)  maccedo mayang sebagai keselamatan pelaksanaannya. Kata kunci: Makna Filosofi, Tradisi Upacara Adat, Maccera Manurung
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2016